JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah selama kurang lebih
45 menit ribuan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal
Indonesia (FSPMI) melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia, saat
ini mereka melakukan long
marchmenuju Istana Negara.
Berdasarkan
pantauan Kompas.com,
mereka melakukan aksi long
march dengan meneriakkan
yel-yel. Aksi long
march itu juga membuat
lumpuh kawasan Bundaran HI-Thamrin-Istana Negara. Tak ada kendaraan bermotor
yang dapat melintasi kawasan tersebut. Untuk ruas jalan sebaliknya terpantau
ramai lancar.
"Hidup
buruh! Buruh bersatu tak bisa dikalahkan," seru para buruh itu saat
melakukan aksi, Rabu (6/2/2013).
Dalam
aksinya, FSPMI mendesak pemerintah untuk mengeluarkan rancangan peraturan
pemerintah dan peraturan presiden tentang jaminan kesehatan dan penerima
bantuan iuran (PBI). "Seharusnya aturan tersebut sudah dikeluarkan paling
lambat 1 November 2012. Bahkan, rakyat miskin dipangkas menjadi Rp 15.000 hanya
untuk 86,7 juta rakyat miskin. Ini menunjukkan ketidakseriusan pemerintah dalam
menjalankan jaminan sosial di Indonesia," kata Presiden FSPMI Said Iqbal.
Tuntutan
kedua adalah menjalankan jaminan pensiun 1 Juli 2015. Menerbitkan rancangan
peraturan pemerintah dan peraturan presiden tentang jaminan pensiun paling
lambat 1 September 2013. "Upah layak KHL minimal 84 item dan menolak penangguhan UMP yang tidak
sesuai perundang-undangan. Kami juga menolak Instruksi Presiden tentang
Gangguan Keamanan Nasional dan menolak RUU Keamanan Nasional dan mendesak DPR
menghentikan RUU Kamnas karena antidemokrasi," kata Said.
Demo
juga serempak dilakukan ribuan buruh di beberapa kota, antara lain Bandung,
Semarang, Medan, Aceh, Batam, dan Surabaya. Mereka memprotes pemerintah yang
memberikan kemudahan kepada pengusaha terkait penangguhan pembayaran upah
minimum provinsi tahun 2013.
0 komentar:
Posting Komentar