Serikat Pekerja Carrefour Indonesia-Konfederasi KASBI melancarkan pemogokan secara nasional sebagai bagian dari perjuangan untuk mendapatkan Perjanjian Kerja Bersama. Demikian pula untuk menghapus sistem kerja kontrak yang gencar diterapkan oleh PT Carrefour Indonesia. Pemogokan ini juga merupakan bentuk perlawanan terhadap pemberangusan serikat yang dilakukan oleh PT Carrefour Indonesia. Terhitung hingga kini lebih dari 200 pekerja Carrefour anggota SPCI-Konfederasi KASBI yang aktif memperjuangkan hak-hak pekerja Carrefour mendapatkan berbagai macam sanksi dan skorsing.
Ditengah panas terik matahari serta menahan lapar dan dahaga dalam bulan puasa kemarin pekerja anggota SPCI-Konfederasi KASBI diberbagai kota terus bersemangat memperjuangkan hak-haknya. Demikian dalam pemogokan tersebut banyak pelajaran yang didapatkan oleh SPCI-Konfederasi KASBI maupun kelas buruh secara keseluruhan. Terlihat bagaimana PT Carrefour Indonesia yang telah berkembang menjadi salah satu perusahaan retail terbesar di Indonesia sama sekali tidak mau memberikan bagian kecil dari keuntungan tersebut untuk kesejahteraan pekerja PT Carrefour Indonesia. Padahal sejatinya adalah para pekerja tersebut yang membuat roda perekonomian PT Carrefour Indonesia berjalan. Demikian menjadi semakin jelas dimana aparatus Negara entah itu Disnaker, Kepolisian, Pimpinan Daerah, dsb berpihak. Dengan berbagai alasan dan senjata mereka menjadi kaki tangan PT Carrefour Indonesia untuk menghalang-halangi perjuangan pekerja PT Carrefour Indonesia untuk mendapatkan haknya. Demikian dukungan masyarakat secara luas menjadi sangat penting ditengah kampanye dari PT Carrefour Indonesia untuk mendiskreditkan perjuangan pekerja dengan berbagai alasan seperti mogok tidak sah. Ataupun menggunakan serikat pekerja antek dari pemilik modal seperti yang dilakukan oleh pimpinan-pimpinan SPSI-NIBA yang terus berkampanye untuk menggagalkan mogok kerja SPCI-Konfederasi KASBI.
Hari Sabtu pagi, 27 Agustus 2011 ribuan anggota Serikat Pekerja Carrefour Indonesia-Konfederasi KASBI diseantero Jabodetabek berkumpul di Carrefour MT Haryono dan Lebak Bulus. Dari Carrefour MT Haryono ribuan buruh tersebut berpawai ke Kantor Pusat PT Carrefour Indonesia di Lebak Bulus. Aksi ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Jendral Konfederasi KASBI, Abdulrahman dan Ketua Umum SPCI-Konfederasi KASBI, Imam Setiawan. Disamping mereka mendukung aktivis-aktivis dari KPO PRP, Konfederasi Sindikalis Nusantara, Federasi Persatuan Gerakan Serikat Pekerja (Federasi PROGRESIP), Serikat Pekerja Tony Jack Indonesia (SPTJI), Forum Buruh Lintas Pabrik (FBLP)-PPBI, Perempuan Mahardika dan Serikat Buruh Transportasi Perjuangan Indonesia (SBTPI). Hadir pula pewakilan dari Konfederasi KASBI Jakarta, Banten dan Bekasi.
Hingga pukul 1 siang hari, Manajemen Pusat PT Carrefour Indonesia tetap tidak mau menemui SPCI-Konfederasi KASBI. Sempat terjadi ketegangan karena kemudian Mogok Nasional yang sah secara undang-undang tersebut justru dihadapkan dengan pasukan polisi bermotor trail dan pasukan bersenjatakan tameng dan tongkat bamboo. Keseluruhan hal tersebut sejatinya semakin mempertegas upaya pemberangusan serikat yang dilakukan oleh PT Carrefour Indonesia terhadap SPCI-Konfederasi KASBI. Oleh karena itu kemudian aksi diarahkan langsung ke Mabes Polri untuk memprotes tindakan aparat kepolisian yang menghalang-halangi Mogok Nasional SPCI-Konfederasi KASBI. Serta melaporkan Pamrihadi (HRD Pusat Carrefour) atas tindakan pemberangusan serikat.
Di Medan lebih dari seratusan orang pekerja Carrefour Medan Fair melakukan Mogok Kerja dan aksi turun kejalan. Ikut juga dalam aksi tersebut perwakilan dari KPO PRP. Aksi tersebut dimulai pada pukul 07:30 tepat didepan pintu keluar Plaza Medan Fair. Tepat pada pukul 10:30, pekerja Carrefour yang tergabung dalam SPCI-Konfederasi KASBI tersebut bergerak berkonvoi menuju Carrefour Padang Bulan. Sesampainya disana berbagai orasi disampaikan, sementara Manajemen Carrefour Padang Bulan mengeluarkan ancaman agar membubarkan diri atau akan diberikan Surat Peringatan. Namun massa tetap solid dan terus menyuarakan hak-hak mereka.
Pada pukul 13:00 ketika massa sedang beristirahat serta sebagian dari mereka melakukan Sholat pihak manajemen secara sepihak membacakan surat hasil perundingan. Perundingan yang sepihak karena tidak ada perwakilan dari pihak SPCI-Konfederasi KASBI. Dalam pernyataannya manajemen Carrefour menuduh bahwa aksi yang dilakukan oleh SPCI-Konfederasi KASBI adalah illegal dan memberikan Surat Peringatan 1 dan 2. Demikian pula pihak kepolisian membantu pihak manajemen Carrefour dengan terus menerus menekan SPCI-Konfederasi KASBI agar menghentikan aksi dan mogoknya. Namun kawan-kawan SPCI-Konfederasi KASBI tetap bersemangat dan dalam orasi-orasinya menyatakan bahwa pernyataan dari pihak manajemen Carrefour maupun kepolisian adalah bentuk pemberangusan serikat.
Sementara itu di Yogyakarta mogok kerja SPCI-Konfederasi KASBI berpusat di Ambarukmo Plaza (Amplas). Mogok dimulai sejak pukul 07.00 WIB sebelum Carrefour Amplaz dibuka hingga saatnya tutup toko. Kurang lebih 50 pekerja Carrefour anggota SPCI-Konfederasi KASBI berkumpul di area loker dan kafetaria pekerja Carrefour mendiskusikan info-info mengenai aksi mogok nasional SPCI mau pun info-info aktual mengenai kawan-kawan SPCI di daerah-daerah lain . Bendera SPCI dibentangkan menutupi jalan menuju ke kafetaria pekerja dan di dinding di atas display daging yang dapat dilihat oleh para konsumen. Demikian juga selebaran mengenai aksi mogok nasional tersebut dibagikan. Untuk mengkampanyekan Mogok Nasional tersebut maka dibelakang Ambarukmo Plaza, SPCI-Konfederasi KASBI menyelenggarakan konferensi press. Konferensi press tersebut juga dihadiri oleh KPO PRP, Perhimpunan Pekerja Warnet, RESISTA, Solidaritas Pekerja PKBI, Kolektif Perempuan Pekerja dan Simpul Taruni Rakyat.
Salah satu upaya untuk menghambat mogok kerja, pihak Carrefour Amplaz mendatangkan beberapa pekerja Carrefour dari Magelang, kota yang rencananya sebentar lagi akan berdiri cabang Carrefour, dengan alasan pelatihan. Demikian juga Carrefour Amplaz mengancam bahwa jika para pekerja tidak kembali kerja maka akan diberikan sanksi. Ancaman tersebut justru ditanggapi dengan konsolidasi seluruh pengurus SPCI-Konfederasi KASBI Yogyakarta untuk kemudian siap-siap melancarkan aksi massa melawan segala bentuk pemberangusan serikat.
Sekitar 200-an Arek-arek Suroboyo yang tergabung dalam SPCI-Konfederasi KASBI di 5 gerai di Surabaya melancarkan mogok kerja dan aksi massa. Aksi tersebut dimulai di Taman Makam Pahlawan Mayjen Sungkono, Surabaya yang kemudian menuju Kantor Pusat PT Carrefour Indonesia Regional Jawa Timur. Aksi tersebut juga mendapatkan solidaritas dari KPO PRP dan Sentral Gerakan Mahasiswa Surabaya (SGMS). Perwakilan dari SPCI-Konfederasi KASBI Surabaya berhasil memaksa untuk bertemu dengan pihak Manajemen namun tidak ada kesepakatan.
Aksi kemudian dilanjutkan ke Carrefour Kalimas sebagai bentuk saling mendukung dan solidaritas. Hal ini karena kawan-kawan SPCI-Konfederasi KASBI Kalimas mendapatkan berbagai macam intimidasi dari Manajemen Carrefour Kalimas. Intimidasi dalam bentuk menyatakan akan memberikan Surat Peringatan bahkan hingga PHK jika ada pekerja yang berani mengikuti Mogok Nasional SPCI-Konfederasi KASBI. Kondisi tersebut juga dialami oleh pekerja-pekerja Carrefour dari gerai-gerai lain di Surabaya. Aksi tersebut kemudian diakhiri pada pukul 14:00 di Taman Bungkul dengan konsolidasi untuk mempersiapkan perlawanan-perlawanan berikutnya.
Dukungan juga muncul dari berbagai kota kepada Mogok Nasional SPCI-Konfederasi KASBI. Di Lampung, dipelopori oleh KPO PRP dan KASBI Wilayah Lampung berbagai organisasi yaitu: Jaringan Radio Komunitas Lampung, Forum Masyarakat Gunungsari Bersatu, Lembaga Advokasi Anak, Kantor Bantuan Hukum, Radio Komunitas Suara Kota 107,7 FM, Radio Komunitas SRJ FM, Radio Komunitas OASE FM, Radio Komunitas Gema Lestari dan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi menyatakan dukunganya.
Sementara itu di Yogyakarta organisasi-organisasi lain seperti Perempuan Mahardika, Persatuan Pergerakan Buruh Indonesia, Pusat Perjuangan Mahasiswa untuk Pembebasan Nasional, Partai Rakyat Demokratik, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi, Perhimpunan Solidaritas Buruh dan Komite Federasi Serikat Buruh Independen Indonesia juga memberikan dukungan penuh terhadap Mogok Nasional SPCI-Konfederasi KASBI.
0 komentar:
Posting Komentar