Peran Ekonomi Pasar dalam Transisi menuju Sosialisme

Ekonomi Pasar dan Jalan Sosialis

Duan Zhongqiao
Hubungan antara ekonomi pasar dan sosialisme telah menjadi perhatian di antara kaum Marxis di seluruh dunia setelah kejatuhan sistem sosialis di Uni Soviet. Makalah ini, berdasarkan atas materialisme historis Marx, mencoba untuk menjelaskan dua pertanyaan: mengapa negara-negara sosialis seperti Tiongkok harus mengembangkan ekonomi pasar, dan mengapa negara-negara kapitalis maju seperti Amerika Serikat tidak dapat maju menuju sosialisme melalui ekonomi pasar.
 
1.       Marx tentang Hubungan Ekonomi Pasar dan Sosialisme
Apakah ekonomi pasar itu? Dalam karya-karya Marx, pasar berarti wilayah sirkulasi komoditi. Sejak ekonomi komoditi terdiri atas produksi dan sirkulasi komoditi, pasar adalah suatu bagian internal dari ekonomi komoditi. Jadi apa yang dikatakan dengan ekonomi pasar tidak lain adalah versi lain dari ekonomi komoditi dari sudut pandang sirkulasi komoditi.

Ekonomi komoditi adalah suatu corak produksi yang bertolak berlakang dengan ekonomi alamiah. Ekonomi alamiah berarti suatu corak produksi di mana yang utama memproduksi nilai pakai, dan ekonomi komoditi berarti suatu corak produksi di mana yang utama memproduksi nilai tukar. Karena dalam pandangan Marx, “produksi komoditi yang telah maju adalah produksi kapitalis itu sendiri” (Capital II, Penguin Books, P. 190), ia sering menggunakan ekonomi komoditi sebagai corak produksi kapitalis, dan terkait dengan itu, menggunakan ekonomi alamiah sebagai corak produksi pre-kapitalis.
Sosialisme adalah fase rendah masyarakat komunis, di mana ekonomi komoditi tidak akan ada. Seluruh produksi sosial tidak akan secara spontan diatur oleh pasar, tetapi berlangsung dengan terencana. Corak produksi sosialis  dapat dikatakan ekonomi terencana kontras dengan anarki ekonomi kapitalis.
Hubungan antara ekonomi pasar dan sosialisme terutama diwujudkan dalam dua aspek:
Pertama, perkembangan penuh ekonomi pasar merupakan inti pada realisasi sosialisme. Dalam pandangan materialisme historis, perkembangan masyarakat adalah suatu proses pengantian susul-menyusul dari masyarakat pre-kapitalis menuju masyarakat kapitalis, kemudian menuju masyarakat komunis. Terkait dengan itu, evolusi dari formasi ekonomi dengan sendirinya memperlihatkan suatu proses penggantian yang susul-menyusul dari ekonomi alamiah menuju ekonomi komoditi kemudian ekonomi terencana. Jadi masyarakat sosialis tidak dapat didirikan di atas ekonomi alamiah pre-kapitalisme, namun hanya dapat di atas ekonomi komoditi kapitalis yang telah berkembang penuh.
Kedua, hanya dengan menghapus ekonomi pasar ekonomi sosialis dapat didirikan. Ekonomi terencana sebagai ciri dasar corak produksi sosialis tidak cocok dengan ekonomi pasar. Basis ekonomi terencana adalah kepemilikan publik, namun ekonomi pasar terkait dengan berbagai jenis kepemilikan privat. Suatu ekonomi terencana berarti bahwa seluruh produksi sosial dikendalikan oleh perencanaan sadar manusia, tetapi suatu ekonomi pasar tergantung atas kenyataan bahwa seluruh produksi sosial secara spontan dijalankan oleh tiap perusahaan menurut hukum nilai.
 
2.       Mengapa negara-negara sosialis seperti Tiongkok harus mengembangkan ekonomi pasar
Marx membayangkan bahwa revolusi sosialis pertama-tama akan terjadi dan berhasil dalam negara-negara kapitalis di mana ekonomi komoditi telah mencapai pertumbuhan penuh. Gerakan sosialis aktual, namun demikian, bertentangan dengan perkiraannya. Negara-negara yang pertama-tama diklaim telah mewujudkan sosialisme adalah mereka yang ekonomi komoditinya belum berkembang dan ekonomi alamiah menempati sebagian besar dalam ekonomi nasional. Semua dari mereka mencoba untuk menciptakan sistem ekonomi yang dicerahi oleh cetak biru ekonomi terencana yang secara kasar didesain oleh Marx. Bagaimana mereka mencapai tujuan ini? Pertama-tama dengan mentransformasikan perusahaan-perusahaan kapitalisme sebelumnya yang berbasiskan ekonomi komoditi menjadi ekonomi milik-negara; kemudian mentransformasikan ekonomi individual berbasiskan ekonomi alamiah menjadi ekonomi kolektif secara paksa; terakhir mendirikan ekonomi terencana di atas landasan kedua jenis ekonomi publik yang berbeda ini.
Mengapa negara-negara sosialis berbelok arah untuk mengembangkan ekonomi pasar setelah sekian lama menjalankan ekonomi terencana? Alasan utamanya ialah bahwa komposisi ekonomi alamiah dalam negara-negara itu tidak dapat ditansformasikan secara langsung  menjadi ekonomi terencana yang dijelaskan Marx. Evolusi formasi ekonomi adalah suatu proses sejarah yang alamiah, yang tidak dapat diwujudkan melalui paksaan. Ekonomi alamiah hanya dapat berkembang menjadi ekonomi komoditi pertama-tama, dan barulah kemudian sanggup berkembang menjadi ekonomi terencana. Jelaslah bahwa pendirian ekonomi terencana dalam negara-negara sosialis telah jauh mendahului fase perkembangan penuh ekonomi komoditi. Jika ekonomi terencana didirikan seperti itu, ia akan menghambat perkembangan lebih lanjut tenaga-tenaga produktif dan tidak akan bertahan lama.
Transformasi dalam negara-negara sosialis memiliki  signifikansi penting bagi realisasi masyarakat sosialis yang dibayangkan oleh Marx. Hanya dengan transformasi ini, negara-negara sosialis mentransformasikan komposisi ekonomi alamiah menjadi ekonomi komoditi, dan menciptakan kondisi-kondisi untuk merealisasikan ekonomi terencana yang didisain oleh Marx. Suatu ekonomi pasar tidak lebih unggul dibandingkan ekonomi terencana, tetapi lebih unggul terhadap ekonomi alamiah. Sekarang bahwa negara-negara sosialis tidak dapat mewujudkan transformasi langsung dari ekonomi alamiah menuju ekonomi terencana, ekonomi pasar hanya satu-satunya perantara antara ekonomi alamiah dan ekonomi terencana yang didisain oleh Marx. Jadi transformasi tersebut tidak menempatkan negara-negara sosialis lebih jauh dari sosialisme yang dijelaskan oleh Marx, namun membuat mereka lebih dekat dengannya.
Sejak eksistensi ekonomi pasar berarti eksistensi ekonomi kapitalis, terdapat tentunya kemungkinan bergerak menuju kapitalisme selama proses transformasi dari ekonomi terencana sebelumnya menuju ekonomi pasar dalam negara-negara sosialis. Tetapi hal tersebut bukanlah tidak dapat dihindari. Tindakan efektif untuk menjegah bergerak menuju kapitalisme ialah melanjutkan menjalankan ekonomi terencana dalam ekonomi milik-negara.
Ekonomi milik negara dalam negara-negara sosialis ditransformasikan dari ekonomi kapitalis berbasiskan ekonomi komoditi dan memperoleh perkembangan pesat di bawah sistem ekonomi terencana. Ia tidak perlu kembali kepada ekonomi pasar, karena ia telah melalui fase perkembangan ekonomi komoditi  dan memiliki kondisi-kondisi yang dibutuhkan untuk untuk menjalankan ekonomi terencana.
Untuk mengembangkan ekonomi pasar mengandaikan eksistensi kemajemukan sektor ekonomi. itu berarti bahwa transformasi dari ekonomi terencana sebelumnya menjadi ekonomi pasar ialah satu dari dua jenis ekonomi publik, yaitu ekonomi milik-negara dan ekonomi kolektif menuju kemajemukan sektor ekonomi. untuk mencapai tujuan ini, negara-negara sosialis hanya perlu untuk menghapuskan ekonomi terencana yang dijalankan dalam ekonomi kolektif. Sejak ekonomi kolektif hanya hasil dari perintah yang dimandatkan, ia akan dengan pesat terdisintegrasi dan bertransformasi  menjadi ekonomi perseorangan, ekonomi kapitalis atau ekonomi kolektif yang betul-betul independen ketika ia lepas dari kontrol ekonomi terencana. Jadi terus menjalankan ekonomi terencana dalam ekonomi milik-negara tidak menghambat kehadiran kemajemukan sektor-sektor ekonomi.
Dalam menempatkan dirinya di dalam ekonomi pasar, aktivitas ekonomi milik-negara secara pasti dibatasi oleh hukum nilai, dan akan secara niscaya mengambil profit sebagai tujuan utamanya. Apakah ekonomi milik-negara sanggup untuk terus menjalankan ekonomi terencana dalam lingkungan ekonomi pasar? Di sini kita perlu menekankan bahwa ekonomi milik-negara yang menempatkan dirinya ke dalam ekonomi pasar ialah sebagai keseluruhan, bukan setiap perusahaan sebagai komponen bagiannya. Meski ekonomi milik-negara adalah bagian dari suatu ekonomi pasar terpadu, ini tidak menghambat dalam menjalankan ekonomi terencana pada perusahaan-perusahaan yang menjadi miliknya. Ia dapat membuat setiap perusahaan berproduksi menurut rencana terpadunya, dengan kata lain, tiap perusahaan tidak dapat mengatur produksinya sekehendaknya sendiri berdasarkan hukum nilai yang secara spontan memberikan pengaruh. Tentu saja, ekonomi terencana yang dijalankan ekonomi milik negara terikat untuk dikondisikan oleh ekonomi pasar terpadu, dan dengan demikian ia bukanlah ekonomi terencana yang dijelaskan oleh Marx. Namun ia memiliki beberapa ciri dasar dari ekonomi terencana yang dijelaskan oleh Marx.
Eksistensi dan perkembangan ekonomi milik-negara dalam negara-negara sosialis dipertahankan hanya oleh ekonomi terencana, karena ia adalah ekonomi dengan kepemilikan publik yang berdasarkan atas produksi skala besar yang tersosialisasikan. Jika negara-negara sosialis mengabaikan untuk menjalankan ekonomi terencana dalam ekonomi milik-negara dan mendesak perusahaan ke dalam pasar selama transformasi dari ekonomi terencana yang terdahulu menuju ekonomi pasar, maka ekonomi milik-negara akan secara tak terelakan bertransformasi ke dalam ekonomi kapitalis.
Ekonomi milik-negara merupakan kekuatan sadar untuk bergerak menuju sosialisme yang dijelaskan oleh Marx. Ekonomi perseorangan tidak memiliki keinginan maupun kemampuan untuk langsung bergerak menuju sosialisme. Ekonomi kapitalis tidak dapat bergerak menuju sosialis secara spontan dan pasti menolak sosialisme. Hanya jika ekonomi milik-negara menempati posisi memimpin dalam keseluruhan ekonomi pasar, negara-negara sosialis akan memiliki kemungkinan menekankan orientasi sosialis bagi seluruh masyarakat dan mentransformasikan sektor ekonomi kapitalis, saat ia kehilangan landasan eksistensinya, menuju ekonomi sosialis.
 
3.       Mengapa negara-negara kapitalis maju seperti Amerika Serikat tidak dapat bergerak menuju sosialisme melalui ekonomi pasar
Keruntuhan sosialisme di Uni Soviet dan Eropa Timur membuat beberapa intelektual kiri di Barat percaya bahwa hanya melalui ekonomi pasar negara kapitalis maju seperti Amerika Serikat dapat bergerak menuju sosialisme (jadi mereka disebut sosialis pasar). Saya tidak setuju dengan mereka.
Apa akar penyebab yang menyebabkan kegagalan sosialisme di Uni Soviet? Jawaban para sosialis pasar ialah karena ia mempraktikkan ekonomi terencana terpusat. Dari sini mereka kemudian mendeduksikan kesimpulan bahwa sosialisme pasar “adalah satu-satunya bentuk sosialisme yang, pada tahap perkembangan umat manusia saat ini, baik dapat hidup (paling mungkin) maupun yang diinginkan. Bentuk-bentuk sosialisme selain pasar adalah secara ekonomi tidak dapat hidup atau tidak diinginkan secara normatif, kerap kali kedua sekaligus.” (David Schweickart, Market Socialism-The debate among Socialist, Routledge, 1998, p. 10)
Tidak diragukan bahwa kegagalan sosialisme di Uni Soviet dan Eropa Timur erat berhubungan dengan ekonomi terencana terpusat. Pokok persoalannya namun demikian, tidak terletak pada kenyataan ini seperti yang ditekankan kaum sosialis pasar, tetapi dalam hal apakah pernyataan mereka dapat diturunkan dari kenyataan ini. Melalui analisis yang berhati-hati kita akan menemukan bahwa pernyataan mereka, secara logis, tidak dapat dibenarkan.
Pertama, ekonomi terencana terpusat yang dipraktikkan di Uni Soviet dan Eropa Timur bukanlah seperti yang dianjurkan oleh Marx, dan dengan demikian niscaya gagal. Marx menekankan berkali-kali bahwa pengandaian untuk mendirikan ekonomi terencana adalah ekonomi pasar yang telah berkembang penuh. Apakah pengandaian tersebut telah dipenuhi di Uni Soviet saat ia mendirikan ekonomi terencananya? Sangat jelas tidak. Sejak ekonomi terencana yang dipraktikan di Uni Soviet sangat berbeda dengan yang dianjurkan oleh Marx, sehingga kemudian menjadi tidak dapat dibenarkan untuk mengumpulkan pertanyaan-pernyataan tersebut dan mendeduksikan bahwa karena kegagalan yang dulu maka yang berikutnya akan gagal juga. (catatan terjemahan: maksudnya yang ditolak ialah kegagalan ekonomi terencana di Uni Soviet diumumkan menjadi kegagalan ekonomi terencana di tempat lain, di Tiongkok katakanlah)
Kedua, tingkat tenaga-tenaga produktif Uni Soviet relatif terbelakang saat mereka mendirikan ekonomi terencana. Apa yang cocok dengan tingkat tenaga produktifnya saat itu bukan ekonomi terencana, melainkan ekonomi pasar. Tingkat tenaga produktif negara-negara kapitalis maju jelaslah lebih tinggi daripada Uni Soviet dan Eropa Timur saat itu. Dalam negara-negara kapitalis maju, ekonomi pasar telah berkembang penuh dan telah menjadi penghambat bagi perkembangan tenaga-tenaga produktifnya lebih jauh. Hal ini diperlihatkan dengan sendirinya, di satu sisi, dalam berbagai jenis masalah ekonomi dan sosial di negara-negara ini (kapitalis maju), seperti distribusi yang tidak merata dari kekayaan, pengangguran, krisis ekonomi, polusi lingkungan, semua yang berhubungan dengan eksistensi ekonomi pasar, dan di lain sisi, dalam perkembangan beberapa elemen ekonomi di luar pasar atau semi-pasar, seperti bagian sektor publik, rencana arahan-negara, intervensi pemerintah dalam ekonomi, dan berbagai proyek-proyek kesejahteraan dan sebagainya. Ini berarti bahwa negara-negara ini memiliki persyaratan yang sangat besar untuk pemenuhan ekonomi terencana seperti dianjurkan oleh Marx, dan dengan demikian, bagi mereka, isu bagaimana merealisasikan sosialisme bukanlah bagaimana meneruskan dan mengembangkan eknomi pasar, namun bagaimana menghapuskan ekonomi pasar dan menidirkan ekonomi terencana, secara bertahap.

SHARE ON:

Hello guys, I'm Badrun nur, a new blogger from Polman West Sulawesi but stay in Makassar South Sulawesi.

    Blogger Comment