Serikat Buruh, Partai Kelas Buruh dan Perjuangan Politik

Kapitalisme:Kelas-kelas dan Pertentangan Kelas 

Upah murah, ketidakpastian kerja(lewat sistem kontrak dan outsourcing serta PHK), dan ketiadaan jaminan sosialkerja merupakan masalah yang tiap harinya bersentuhan dengan buruh Indonesia.Masalah ini berhubungan erat dengan masalah-masalah lain yang ada pada rakyatmayoritas. Seluruh rakyat berhadapan dengan kebutuhan hidup yang tinggi,ketiadaan lapangan pekerjaan, mahalnya biaya kesehatan dan pendidikan, dll,semakin menyebabkan buruh maupun rakyat mayoritas sulit untuk hidup sejahtera,apalagi untuk mengembangkan aspek-aspek kemanusiaannya (belajar, berkesenian,bersosial) sebagai manusia.


Pada saat yang sama, ada sebagiankecil masyarakat yang hidup mewah, berkecukupan bahkan tidak perlu mengeluarkankeringat setetes pun, uang terus mengalir ke brankas mereka. Mereka adalah parapemilik perusahaan/pemilik modal, dimana perusahaannya sendiri seringkali bahkanbukan dijalankan oleh dirinya, melainkan oleh para direktur dan manajer yangdiupah tinggi. Mereka juga menguasai bank-bank, pertambangan, industri (pabrikdan jasa), menguasai industri media (tv dan Koran), dan menguasai seluruhbarang-barang konsumsi dan kebutuhan hidup sosial manusia lainnya.

Penggolongan masyarakat tersebut(golongan mayoritas: rakyat bekerja keras-hidup sulit & golongan minoritas:para pemilik modal, tidak bekerja-hidup mewah, dan menguasai dan mengaturkehidupan masyarakat) merupakan hasil dari pembagian masyarakat dalam sistemekonomi kapitalisme. Kapitalisme, sebuah sistem ekonomi dimana kapital (modal,kekayaan) dan pemiliknya menjadi “Tuhan-Tuhan” baru yang diciptakan dan menjadipenguasa dunia saat ini. Seluruh kebutuhan sosial manusia/masyarakat (makan,pakaian, rumah, sekolah, kesehatan, transportasi, kesenian, bahkan agama, dsb.)diubah menjadi barang dagangan dan dikuasai oleh para pemilik modal. Yang tidakmampu membeli tidak bisa mendapatkannya. Bahkan seluruh nilai-nilai luhurbudaya (solidaritas, saling berbagi, tolong menolong dan sebagainya)dihancurkan dan digantikan dengan nilai-nilai baru yang semuanya diukur denganuang, harta dan kekayaan (menjadi barang dagangan yang harus dibeli). Jadipembagian kelas yang terjadi di masyarakat bukanlah karena nasib yang ‘memangbegitu adanya’, bukan juga karena dunia sudah dibagi menjadi dua kelassebagaimana adanya siang-malam, baik-buruk, kaya-miskin, dst, melainkanterbentuk dari sistem ekonomi yang dijalankan.

Sistem ekonomi-politik kapitalismedilahirkan, dibentuk, dan lalu dipertahankan oleh pihak-pihak yang diuntungkanoleh sistem itu, yaitu para pemilik kapital/modal. Sebagai contoh parapengusaha/pemilik modal yang bersikeras mempertahankan sistem kerja kontrak danoutsourcing atau menolak upah layak, ini bukan karena mereka tidak tahu kalauburuh tidak sejahtera, tapi karena hanya dengan cara seperti inilah merekadapat menumpuk keuntungannya dan pada akhirnya dapat mempertahankan sistemkekuasaan modal ini berjalan.

Di sisi lain kelas buruhberkepentingan untuk mendapatkan kesejahteraan. Kepentingan ini jelasbertentangan dengan kepentingan para pemilik modal. Perbedaan kepentingan(antara buruh dan pengusaha) ini merupakan gambaran paling sederhana dan palingjelas bagaimana dalam suatu masyarakat terdapat golongan-golongan yang salingbertentangan kepentingannya, baik secara ekonomi, maupun secara politik.Penggolongan masyarakat dalam ekonomi-politik inilah yang disebut sebagai“kelas-kelas” . Dimana dalam sistem ekonomi kapitalisme, alat-alat produksi(pabrik, tanah, teknologi dll), yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang-barang kebutuhan sosial masyarakat justrudikuasai oleh pribadi-pribadi, atau segelintir orang dan bukan menjadi miliksosial (Negara rakyat).

Lebih hebatnya lagi, parapemilik modal ini kemudian juga aktif dalam politik, mendirikan partaipolitiknya ataupun menjadi penyokong utama partai-partai politik ini. Akhirdari semua aktivitas politik ini berikutnya mereka pun dapat menguasai parlemen(DPR/DPRD), dan menguasai pemerintahan. Dengan menguasai pemerintahan danparlemen, maka seluruh kebijakan yang dihasilkan oleh pemerintah dan parlemen(DPR/DPRD) dapat dipastikan merupakan cermin dari kepentingan dari para pemilikmodal ini. Ditambah lagi, agar sukses dijalankannya kebijakan ini,perangkat-perangkat dukungan pun dipersiapkan: dari mulai kampanye palsu(alasan kenapa kebijakan tersebut yang diambil), hingga perangkat kekerasannegara (polisi, tentara, pengadilan dan penjara). Sederhananya, negara punakhirnya dikuasai oleh mereka.

PerjuanganKelas, Bentuk Perjuangan dan Organisasinya

Bagi kita yang sudah pernah dan terbiasa berjuang menuntutkesejahteraan di sebuah perusahaan, atau di berbagai aksi kawasan atau aksimogok nasional sudah biasa pula bagi kita melihat keberpihakan negara(pemerintah, aparat, pengadilan, dll) terhadap klas pengusaha/pemilik modal,sebagaimana penjelasan diatas. Tetapi pernyataan ini bukanlah berarti bahwamayoritas kelas buruh sudah memahami bahwa perjuangan kelas buruh juga harusmelakukan perjuangan untuk merebut kekuasaan negara yang dikuasai oleh kelaspemilik modal.

Gerakan kaum buruh  yangdipimpin oleh serikat buruh, biasanya hanya menekankan tentang perjuanganekonomi, yaitu perjuangan yang hanya menuntut sebagian isu atau sebagiantuntutan kelas buruh. Mayoritas kelas buruh pun masih belum paham bahwa akardari penindasan yang dialaminya saat ini akarnya bersumber dari sistem ekonomikapitalisme yang dijalankan. Untuk memahami ini, kita harus memahami soal-soalekonomi politik, dan sejarah perjuangan kelas.

Bahwa dalam setiap masyarakat berkelas, seperti halnya dalammasyarakat kapitalisme, pertentangan klas adalah sesuatu yang tak dapatdihindari. Sejak kapitalisme lahir (lebih dari 300 tahun lalu) pertentanganantara buruh dan pengusaha telah dimulai. Dari perlawanan perlawanansendiri-sendiri, hingga akhirnya membangun perlawanan bersama dalam sebuahorganisasi sekerja yang dikenal dengan nama serikat buruh. Biasanya penindasandi tempat kerja dan “perjuangan ekonomi” di tempat kerja (perbaikan upah,kondisi kerja, dll) yang dilakukan oleh buruh di masing-masing perusahaanmenjadi motor penggerak lahirnya sebuah serikat buruh di masing-masingperusahaaan. Kesadaran bahwa, semakin bersatu buruh akan menjadi lebih kuat,dan adanya kesadaran sebagai sesama kelas buruh,  mendorong terbangunnya persatuan-persatuansesama buruh. Ini mendorong terbentuknya penyatuan serikat-serikat buruhsektoral (sering dikenal dengan federasi), atau persatuan serikat buruhlokal/territorial, atau gabugannya menjadi konfederasi serikat buruh. Bahkanpersatuannya terjadi hingga antar negara (federasi/konfederasi  internasional).

Sementara kelas-kelas tertindas lainnya: kaum tani, pedagangkecil, nelayan dan rakyat miskin lainnya, juga menghadapi penindasan yang samaseperti yang dialami kelas buruh. Seperti halnya kelas buruh, kelas-kelasinipun berjuang hanya memperjuangkan kepentingan kaumnya. Misalnya kaum taniberjuang untuk merebut tanah yang dirampas negara (misalnya perhutani) atauoleh pemilik-pemilik modal (pengusaha tambang, hutan, perkebunan dsb), nelayanyang menuntut subsidi BBM, pedagang kecil yang menolak penggusuran atauperjuangan rakyat miskin lain dalam aksi-aksi menuntut hak-hak ekonomi sesuaidengan masing-masing kepentingan ekonomi kelompoknya. Masing-masing kelompokkelas tertindas ini membangun organisasi perjuangannya masing-masing: serikattani, nelayan, pedagang kaki lima, rakyat korban penggusuran dan lainnya.

Perjuangan ekonomi, perjuangan menuntut kesejahteraan sejatinyatidaklah akan pernah tercapai selama akar dari penindasan itu sendiri yaitusistem ekonomi kapitalisme tidak dihapuskan. Sederhananya, kita dapat saksikanbagaimana perjuangan menuntut upah minimum yang layak setiap tahunnya terusterjadi. Karena kenaikan upah sebesar apapun akan diiringi dengan kenaikanharga dan munculnya kebutuhan-kebutuhan sosial lainnya, sesuai dengan tuntutanperkembangan masyarakat. Kenaikan upah menjadi tidak ada artinya dibandingkandengan kenaikan harga dan kebutuhan sosial lainnya. Demikianlah sistemkapitalisme berjalan, ia akan menyesuaikan diri atas kenaikan upah yang terjadidi buruh. Kesejahteraan dan keadilan bagi buruh dan rakyat banyak tidak akandapat tercipta dalam sistem ekonomi kapitalisme.

Oleh karena itu, perjuangan ekonomi atau perjuangan menuntutkesejahteraan yang telah dilakukan oleh gerakan serika butuh haruslahdikembangkan dan menjadi bagian dari sebuah perjuangan politik. Yaituperjuangan untuk melancarkan perebutan kekuasaan politik: pemerintahan,parlemen, dan akhirnya perebutan siapa yang menguasai negara. Menggantikanpenguasa negara yang sebelumnya dikuasai oleh kelas pemilik modal, denganDIRINYA SENDIRI (kelas buruh dan rakyat mayoritas lainnya). Dititik inilah,sebenarnya kaum buruh (dan rakyat pekerja lainnya) mulai membuat perhitungansejati dengan kelas penindasnya selama ini.

Dengan dikuasainya negara oleh buruh dan rakyat pekerja, makaberbagai kebijakan yang dihasilkan akan berkebalikan dengan situasi saat ini.Sederhananya saja, misalnya ketika negara dikuasai oleh buruh maka upah buruhakan dinaikkan, tidak boleh ada PHK, jam kerja dikurangi tanpa pengurangan upahsehingga semua orang mendapatkan pekerjaan, sistem kerja kontrak danoutsourcing akan dihapuskan, seluruh kebutuhan-kebutuhan sosial (pendidikansampai perguruan tinggi, pension, kesehatan: baik pencegahan maupun pengobatan,perumahan, perawatan anak, taman bacaan, internet dan sebagainya) yang semulamenjadi barang dagangan (harus dibeli) dirubah menjadi hak yang harus dapatdinikmati oleh semua orang tanpa mengeluarkan uang sepeserpun. Seluruhsumber-sumber kekayaan alam (migas, tambang, hasil hutan dan laut) dan sektorvital untuk rakyat banyak akan menjadi milik negara rakyat pekerja. Pengusahayang menolak dan melakukan perlawanan seperti lock-out misalnya, bukansaja berhadapan dengan negara melainkan akan berhadapan dengan rakyat. Kaumburuh pastinya, akan siap menjalankan perusahaan-perusahaan yang tidak maudijalankan pemilik modal. Akhirnya sistem ekonomi pun secara bertahap diubahmenjadi sistem ekonomi yang lebih berkeadilan sosial, berpihak ke rakyat banyakdan bukan ke segelintir orang. Sistem ini sering disebut dengan sistemsosialisme, (yang sebenarnya jika membaca sejarah perjuangan kemerdekaan dankonstitusi UUD 45 kita, sistem inilah yang menjadi cita-cita kemerdekaan:mensejahterahkan kehidupan rakyat, dan membangun keadilan sosial bagi seluruh rakyat).Semua hal yang digambarkan diatas sebenarnya sering digaungkan dengan sloganyel-yel; “BURUH BERKUASA, RAKYAT SEJAHTERA!”

SerikatBuruh

Serikat buruh merupakan bentuk organisasi kelas buruh pertama dansaat ini merupakan organisasi terbesar tempat berhimpunnya kelas buruh secaraluas dibandingkan bentuk organisasi buruh lainnya. Sehingga tidak dapatterelakkan bahwa perjuangan politik kelas harus juga dimulai dan dibangun darisini. Melalui serikat buruh inilah, massa kelas buruh dihimpun guna melakukanmelancarkan perjuangan ekonomi sehari-hari (kenaikan upah, penghapusanoutsourcing dan sistem kerja kontrak dan sebagainya) atau perjuangan untukisu-isu tertentu.

Perjuangan ekonomi  sebagaibentuk awal perjuangan kelas buruh merupakan latihan perjuangan dari seluruhmassa kelas buruh. Kemenangan-kemenangan kecil (dipenuhinya tuntutan) dan jugakekalahan-kekalahan yang akan terjadi terus menerus, akan menjadi pelajaranpenting dan proses pertumbuhan kesadaran politik kelas buruh. Kemenangan utama dariperjuangan kelas buruh terletak pada semakin bersatunya massa kelas buruhsebagai sebuah kelas dan meningkatnya kesadaran perjuangan kelas buruh dariperjuangan ekonomi menjadi perjuangan politik kelas buruh.

Perjuangan ekonomi yang dilakukan kaum buruh dan dilancarkan olehgerakan serikat buruh tidak akan serta merta dapat memunculkan “kesadaranpolitik kelas” yaitu kesadaran perjuangan untuk merebut kekuasaan politik daritangan kelas berkuasa dan menghapuskan sistem ekonomi yang menindas yaitu kapitalismesebagai akar dari penindasan yang dialami kelas buruh dan kelas terhisaplainnya. Walaupun demikian, perjuangan ekonomi yang dilakukan gerakan serikatburuh pun sebenarnya juga bersentuhan “politik” misalnya dalam aksi menuntutupah layak, penghapusan sistem kontrak dan outsoursing, jaminan sosial,pendidikan dan kesehatan gratis dan sebagainya. Sebagaimana dijelaskan diatas,dalam aksi perjuangan semacam ini, kelas buruh melihat bagaimana pemerintah,parlemen (DPR/DPRD), dan partai politik yang ada terlihat berpihak kepada kelaspemilik modal/pengusaha dibandingkan kepentingan kelas buruh. Oleh karenanya,sebenarnya dalam perjuangan buruh yang luas (bukan perjuangan di tingkatperusahaan) yang dilakukan oleh gerakan serikat buruh, juga menghasilkan “BENIH-BENIH”kesadaran politik dan BENIH-BENIH kesadaran perlawanan terhadap sistem ekonomikapitalsime. Tetapi BENIH tetaplah BENIH yang perlu dirawat, dijaga danditumbuhkan menjadi buah”. Mengembangkan “Benih-Benih Kesadaran Politik” initidak bisa hanya dilakukan oleh gerakan serikat buruh sendiri, melainkan butuhsebuah partai politik kelas. Sederhananya, serikat buruh adalah sekolahan awalbagi perjuangan massa kelas buruh untuk bisa mengerti mengapa perjuanganpolitik dan membangun sebuah partai politik kelas harus dilakukan.

Perjuangan untuk merebut kekuasaan negara dan menghapuskanpenindasan sistem ekonomi, merupakan sebuah perjuangan yang tidak lagi sekedarmenuntut atau sekedar meminta belas kasih penguasa dan pengusaha melainkanmengambil hak kekuasaan rakyat (kelas buruh dan kelas tertindas lainnya) daritangan kelas bermilik saat ini (kelas pemodal/pengusaha). Perjuangan yangmemiliki cita-cita demikian, disebut sebagai sebuah perjuangan politik. 

Untuk membangun sebuah perjuangan politik, dengan cita-citamengangkat kelas buruh dan kelas tertindas lainnya menjadi penguasa (secarapolitik dan ekonomi berikutnya – menguasai negara – menjadi pemerintah), tidakcukup hanya menggunakan organisasi serikat buruh. Dibutuhkan bentuk organisasilain diluar serikat buruh yaitu yang biasa dikenal sebagai partai politikkelas. Perjuangan politik adalah bentuk perjuangan tertinggi dari perjuangankelas.
PartaiPolitik Kelas

Berbeda dengan serikat buruh, partai politik kelas, biasanyaanggotanya adalah para pejuang-pejuang buruh dan pejuang rakyat lainnya yangsudah memiliki pengalaman perjuangan sebelumnya di serikat buruh atau serikatrakyat dan memiliki “kesadaran politik” (memiliki pengetahuan tentang sistemekonomi kapitalisme, hakekat dan tujuan serta strategi-strategi perjuangan).Sementara serikat buruh/serikat rakyat adalah organisasi massa (organisasisekerja), dimana kesadaran dan keaktifan anggotanya sangatlah bermacam-macam.Siapa saja yang mau membayar iuran serikat pada dasarnya dapat menjadi anggotaserikat buruh.

Pastinya partai kelas buruh berbeda dengan partai-partai politikyang saat ini ada di parlemen atau partai politik yang baru muncul yang akanikut dalam pemilu 2014 nantinya. Seluruh partai politik ini tidak memilikikepentingan berbeda satu sama lain. Karena bila dicek seluruh partai yang adadibangun/didirikan, atau setidaknya disokong kuat dan dikuasai oleh parapemilik modal. Sehingga kepentingan mereka pun pada dasarnya tidak berbedaantara satu partai dengan partai lain, mewakiliki kepentingan segelintirorang/minoritas yaitu kelompok berpunya (pemilik modal). Kalau pun ada bedanya,bukanlah soal yang mendasar, yaitu penolakan terhadap sistem ekonomikapitalisme yang menindas rakyat (walaupun bisa saja ada anggotanya yang antikapitalisme dan pro terhadap gerakan dan perjuangan buruh). Pertentangandiantara partai-partai ini lebih didasarkan karena mereka ingin kelompokmerekalah yang menang pemilu, menang di parlemen (DPR/DPRD), menang dipemilihan presiden dan menguasai pemerintahan. Sehingga nantinya, kelompokmereka lah yang akan menikmati hasilnya (menumpuk kekayaan dan modal).Sementara kaum buruh dan mayoritas rakyat tidak mengalami perubahan apa-apa.

Sementara partai kelas buruh, kepentingan sejatinya tidak memilikikepentingan berbeda dengan kepentingan sejati kelas buruh dan mayoritas rakyat.Kepentingan sejati kelas buruh dan mayoritas rakyat (terlepas apakah buruh danmayoritas rakyat sudah sadar atau belum) adalah menghapuskan penindasan yangdialaminya, dimana akarnya justru ada pada sistem ekonomi kapitalisme (sistemekonomi setan uang dalam bahasa jaman pergerakan kemerdekaan). Perjuangan tahappertama yang harus dilalui adalah merebut kekuasaan negara dari kekuasaan kelasberkuasa saat ini (kelas pemilik modal). Inilah tahapan untuk menghapuskanpenindasan dan ketidakadilan di masyarakat. Lewat negara yang dikuasai inilah,secara pasti perubahan sistem ekonomi dilakukan, menjadi ekonomi yangberkeadilan bagi rakyat banyak. Jika pergantian kekuasaan sebelumnya (dariSoeharto- SBY), selalu kelompok minoritaslah yang menguasai negara, maka partaikelas buruh bercita-cita menaikkan kaum mayoritas: kaum buruh dan rakyat jelatamenjadi penguasa negeri.

Bentuk-bentuk perjuangan politik darikelas buruh bisa bermacam-macam: dari mulai demonstrasi massa dan pemogokanpolitik (merubah kebijakan pemerintah, termasuk kebijakan ekonomi), membentukpartai politik, ikut pemilu dan menempatkan pejuang-pejuangnya di parlemensecara damai, hingga perjuangan jalanan menumbangkan kekuasaan. Sekali lagiyang harus diingat, perjuangan ekonomi dan perjuangan politik harus dilakukanberiringan. Oleh karenanya, partai politik kelas buruh haruslah memilikihubungan yang erat dengan serikat-serikat buruh, baik yang progresif (merah),yang radikal reformis, bahkan dengan serikat-serikat buruh yang “memble atauyang menjadi kaki tangan pengusaha/penguasa sekalipun”. Karena pada dasarnyakarakter-karakter dari serikat buruh yang disebutkan diatas lebih pada pengaruhdari pimpinan-pimpinan serikat buruh tersebut. Sementara di massanya,seringkali jauh lebih maju kesadaran dan keinginan untuk berjuangnya.

Situasi Perjuangan Kelas Buruh SaatIni dan Tugas Mendesaknya

Disadari bahwa mayoritas kelas buruh bahkan yang sudah berserikatsekalipun dan sudah terlibat dalam berbagai perjuangan menuntut kesejahteraan,terlibat dalam pemogokan, belum memiliki kesadaran politik untuk berkuasa danmenghapuskan sistem kapitalisme. Mayoritas kelas buruh belum menyadari bahwaselain serikat buruh, mereka membutuhkan partai politik kelas untuk meraihcita-cita perjuangan politik kelas buruh: “Buruh Berkuasa, Rakyat Sejahtera!”

Tetapi disisi lain, terdapat fakta bahwa di kalanganpejuang-pejuang buruh, sebagiannya duduk menjadi pimpinan-pimpinan serikatburuh, sudah menyadari akan kebutuhan ini. Hanya saja, usaha-usaha serius untukmembangun sebuah kekuatan politik kelas buruh (partai politik kelas buruh),tidak dilakukan secara serius. Mayoritas pejuang buruh yang sadar akan halinipun larut pada pekerjaan hanya membangun perjuangan serikat buruhnya.Tetapi, sentuhan-sentuhan politik dalam perjuangan ekonomi yang dilakukan(mogok lokal, mogok nasional, nuntut penghapusan outsourcing dan kontrak,nuntut jaminan sosial, menolak RUU Kamnas dan RUU Ormas, persatuan dansolidaritas sesama buruh/antar serikat, bahkan mendukung calon-calon dalampilkada ataupun taktik menitipkan calon mereka ke parpol dalam pemilu 2014 danlain sebagainya) sebenarnya memberikan lahan luas untuk mendorong maju gerakanburuh dari gerakan serikat buruh menjadi sebuah gerakan politik untuk membangunsebuah partai politik kelas buruh. Pekerjaan ini tidak dapat ditunda-tundalagi.

Pembangunan partai politik kelas buruh tentu saja pengerjaannyatidak seperti yang dilakukan seperti “partai-partai buruh” yang pernahdibentuk, yang tujuannya tak lebih dari sekedar dapat ikut serta pemilu, dandapat ikut serta berkuasa (baca: menikmati kekuasaan bersama kelas penindaslainnya) dan bukan untuk menaikkan kelas buruh menjadi berkuasa dan menghapuskansistem ekonomi kapitalisme.

Organisasi politik kelas buruh (partai kelas buruh) haruslahdibentuk bukan oleh segelintir elit pimpinan serikat buruh yang berkumpul,berkongres dan membentuk partai. Melainkan harus dibangun dari kesadarangerakan perjuangan kelas buruh saat ini. Artinya, para pejuang buruh danburuh-buruh maju/sadar, dari serikat manapun yang telah memiliki kesadaran akanpentingnya membangun sebuah partai politik kelas buruh hurus mulai berkumpul,mendiskusikan secara bersama bagaimana membangun organisasi politik ini danmengembangkannya secara luas kepada anggota-anggota serikatnya yang palingaktif. Persatuan kelas buruh harus ditingkatkan dari persatuan perjuanganserikat buruh menjadi persatuan perjuangan untuk membangun partai politik kelasburuh.

Situasi terakhir, terdapat debat di kalangan kawan-kawan pimpinanserikat buruh, atas dukung atau tidak mendukung calon yang dianggap berpihakkepada kaum buruh terutama di Bekasi, terkait pemilihan Gubernur dan WakilGubernur Jawa Barat. Ke depan menghadapi pemilu 2014, pastinya banyak debatsoal memasukkan atau tidak penting memasukkan pimpinan-pimpinan serikat buruhke partai-parti politik yang ada untuk menjadi anggota DPR/DPRD. Semuanya iniakan sangat berguna jika saja kita sudah memiliki sebuah organisasi politik,sehingga akan ada kesatuan tindakan, dan manfaat yang lebih jauh bagi gerakanatas pilihan-pilihan ini. Oleh karena terlepas dari debat diatas, kenyataan inisemakin menunjukkan bahwa pembangunan sebuah partai politik kelas buruh harussegera dilakukan. Seluruh pejuang-pejuang buruh dan perjuang rakyat lainnyayang tersebar di berbagai serikat buruh dan organisasi rakyat di masing-masingkota harus segera bertemu merumuskan bagaimana mengawali langkah pembangunanpartai politik kelas buruh ini. Sekian, salam juang..

  • Diterbitkan dalam "Kibar Juang" edisi 1
  • Email: kibarjuang@yahoo.com

SHARE ON:

Hello guys, I'm Badrun nur, a new blogger from Polman West Sulawesi but stay in Makassar South Sulawesi.

    Blogger Comment