MAKASSAR, BKM -- Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri
Makassar (UNM) kembali menorehkan sejarah. Usai membangun sejumlah
gedung raksasa di kampusnya Bantabantaeng, kali ini kembali membuat
terobosan yang fantastis.
Mendatangkan satu set alat cangih pertama di Indonesia dan didatangkan
langsung dari Luar Negeri melalui distributor PT Prabu Pertiwi yakni
Speed Track dan Speed Court. Alat ini berfungsi untuk mengukur kecepatan
bagi para olahragawan.
Dekan FIK UNM Arifuddin Usman, Minggu (10/2) mengatakan alat canggih tersebut merupakan satu-satunya di Indonesia. ''Jangankan di dunia kampus, di Kementrian Pemuda dan Olahraga pun belum memiliki alat seperti ini. Ini yang pertama ada di Indonesia,'' ujarnya.
Untuk itu, dengan peralatan terbaru ini pihaknya siap membantu Kemenpora, KONI Pusat dan KONI Sulsel dalam membantu menggembleng fisik para atlet nasional. Apalagi di FIK UNM juga memiliki SDM yang memadai untuk itu. ''Kami juga siap menjadi sentra pembinaan olahraga,'' tandasnya.
Untuk enam bulan kedepan, pengunaan alat ini masih akan dilakukan pendampingan oleh tim ahli dari Jakarta. Namanya Dr Anang Kusuma, alumni sport science Hamburg Jerman. Alat ini kata Arifuddin juga telah digunakan oleh klub terbaik di Inggris yakni Bayer Leverkusen dan klub elit asal Spanyol Real Madrid.
Sementara Rektor UNM Prof Dr Arismunandar mengaku salut dengan kerja keras FIK dibawa komando Arifuddin Usman. Menurutnya, FIK mengalami kemajuan secara signifikan dengan pembangunan yang dilakukan selama ini.
''Saya menyambut baik kehadiran alat ini. FIK tak hanya membangun gedung tapi juga membangun SDM dan mental civitas akademika. Ini bagus,'' jelas Rektor.
Rektor bahkan menjadi pendaftar pertama untuk mengukur kecepatan sekaligus menjaga stamina agar kondisi tetap bugar. ''Saya yang pertama mendaftar pak Prof Najib. Daftar memang ma,'' tukas Rektor disambut tepuk riuh peserta yang hadir di Lantai IV Menara Phinisi UNM. (man/ila/B)
http://m.beritakotamakassar.com/index.php/metro-sport/2910-fik-unm-miliki-alat-canggih-dari-asia.html
0 komentar:
Posting Komentar