Mekanika adalah salah satu cabang
ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan perubahan bentuk
suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika
adalah cabang ilmu yang tertua dari semua cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah
nama-nama seperti Archimides (287-212 SM),
Galileo Galilei (1564-1642), dan
Issac Newton (1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileo
adalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu dinamika. Sedangkan
Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan
gravitasi.
Mekanika teknik atau disebut juga
denagn mekanika terapan adalah ilmu yang mempelajari peneraapan dari
prinsip-prinpsip mekanika. Mekanika terapan mempelajari analisis dan disain
dari sistem mekanik.
Biomekanika didefinisikan sebagai
bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi. Biomekanika merupakan kombinasi
antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.
Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam
biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis,
disain dan pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedoteran.
Pada dasarnya biomekanika adalah
cabang ilmu yang relatif baru dan sedang berkembang secara dinamis. Akan tetapi
sebenarnya bidang ilmu sudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika
Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan akan siginikansi mekanika dalam
penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti
dalam bidang ilmu biologi, kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnai
perkembangan biomekanika akhir-akhir ini.
-
GERAK
DAN GAYA
Gaya adalah sebuah konsep yang
digunakan untuk menerangkan interaksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya.
Gaya dalam fisika didefinisikan sebagai kuantitas yang dapat menyebabka
perubahan dari state dari suate benda sehingga terjadi percepatan pada benda
itu.
-
GERAKAN
TUBUH MANUSIA
Filosof Yunani Aristoteles (384-322
SM) adalah orang yang pertama kali melakukan studi secara sistematik terhadap
gerakan tubuh manusia. Banyak prinsip yang mendeskripsikan aksi dan
karakteristik gemometri dari otot. Walaupun penemuan Aristotle untuk
menerangkan gerakan banyak mengandung kontradiksi, usaha awal yang telah ia
ristis menjado pondasi bagi studi berikutnya seperti Galen (131-201), Galileo
(1564-1643), Borelli (1608-1679), Newton (1642-1727), dan Marey (1830-1904).
Studi dari para filosof dan ilmuwan tersebut telah mengakibatkan kita bisa
membuktikan bahwa gerakan tubuh manusia merupakan konsekuensi dari interkasi
anatara otot dan gaya yang diakibatkan oleh lingkungan sekitar tubuh manusia.
Seperi yang
ditulis oleh Aristotle bahwa bianatang yang berjalan membuat posisisnya berubah dengan menekan apa yang ada dibawahnya. Pernayataan ini menekankan bahwa dalam studi gerakan harus menekankan pada (Higgins, 1985):
ditulis oleh Aristotle bahwa bianatang yang berjalan membuat posisisnya berubah dengan menekan apa yang ada dibawahnya. Pernayataan ini menekankan bahwa dalam studi gerakan harus menekankan pada (Higgins, 1985):
Pengkarateran
interaksi fisik anatara hewan (manusia) dan lingkungan sekitar.
Menetukan cara hewan (manusia) mengorganisasikan interkasi fisik tersebut.
Dengan keraqngka seperti ini maka gerakan tubuh system biologis dapat diakui sebagai hasil interaksi system biologis dengan lingkungan sekelilingnya. Beberapa factor berikut turut menentukan interaksi tersebut:
Menetukan cara hewan (manusia) mengorganisasikan interkasi fisik tersebut.
Dengan keraqngka seperti ini maka gerakan tubuh system biologis dapat diakui sebagai hasil interaksi system biologis dengan lingkungan sekelilingnya. Beberapa factor berikut turut menentukan interaksi tersebut:
Stuktur dari lingkunngan (bentuk dan
stabilitas). Medan dari gaya (arah relatif terhadap gravitasi, kecepatan
gerakan). Stuktur dari sistem (susunan tulang, aktifitas otot, sususan segment
dari tubuh, ukuran, integrasi motorik yang dibutuhkan untuk mendukung postur).
Peranan dari keadaan psikologis (level keatifan, motivasi).Bentuk gerakan yang
akan dikerjakan (kerangka dari organisasi dari gerakan). Higgins menyatakan
bahwa gerakan adalah bagian yang tak terpisahkan dengan struktur yang
mendukungnya dan lingkungan yang mendefinisikannya.
-
GONIOMETRI
Istilah goniometri berasal dari bahasa Yunani, gonia yang berarti sudut dan metros yang mempunyai makna maengukur. Sedangkan geniometer adalah alat untuk mengukur sudut. Gonimetri berhubungan dengan pengukuran sudut yang dibentuk oleh sgement dari organ tubuh manusia yang dihubungkan oleh sendi. Dalam prakteknya pengukuran sudut dari sendi, dilakukan dengan melekatkan gonio meter pada sgement-segment yang diukur sudutnya. Goniometer dapat digunkan untuk mengukur sudut pada suatu posisi tertentu maupun seacra kontinyu dalam melakukan suatu gerakan.
Istilah goniometri berasal dari bahasa Yunani, gonia yang berarti sudut dan metros yang mempunyai makna maengukur. Sedangkan geniometer adalah alat untuk mengukur sudut. Gonimetri berhubungan dengan pengukuran sudut yang dibentuk oleh sgement dari organ tubuh manusia yang dihubungkan oleh sendi. Dalam prakteknya pengukuran sudut dari sendi, dilakukan dengan melekatkan gonio meter pada sgement-segment yang diukur sudutnya. Goniometer dapat digunkan untuk mengukur sudut pada suatu posisi tertentu maupun seacra kontinyu dalam melakukan suatu gerakan.
-
PEMODELAN
Dibutuhkan asumsi-asumsi tertentu untuk membuat penyederhanaan dari sebuah sistem yang kompleks sehingga penyelesaian analitis bisa dicapai. Sebuah model yang lengkap memperhitungkan efek-efek dari keseluruhan bagian penyususn sistem secara detail. Akan tetapi model yang lengkap dan detail sulit diwujudkan dan bila dapat akan sulit menghasilkan solusi dari masalah yang akan diselesaikan. Tidak selalu mungkin untuk memodelkan system secara lengkap dan bahkan kadang-kadang tidak perlu untuk menyertakan setial detail dari sistem dalam analisis. Sebagai contoh adalah pada hampir semua gerakan tubuh manusia, banyak kelompok otot (muscle) yang terlibat untuk menggerakkan organ-organ tubuh. Akan tetapi untuk keperluan analisis gaya yang terlibat pada sendi dan otot pada suatu gerakan tertentu, pendekatan yang terbaik adalah dengan memprediksi kelompok otot yang mana yang paling aktif dan mengabaikan kelompok otot-otot yang lain.
Dibutuhkan asumsi-asumsi tertentu untuk membuat penyederhanaan dari sebuah sistem yang kompleks sehingga penyelesaian analitis bisa dicapai. Sebuah model yang lengkap memperhitungkan efek-efek dari keseluruhan bagian penyususn sistem secara detail. Akan tetapi model yang lengkap dan detail sulit diwujudkan dan bila dapat akan sulit menghasilkan solusi dari masalah yang akan diselesaikan. Tidak selalu mungkin untuk memodelkan system secara lengkap dan bahkan kadang-kadang tidak perlu untuk menyertakan setial detail dari sistem dalam analisis. Sebagai contoh adalah pada hampir semua gerakan tubuh manusia, banyak kelompok otot (muscle) yang terlibat untuk menggerakkan organ-organ tubuh. Akan tetapi untuk keperluan analisis gaya yang terlibat pada sendi dan otot pada suatu gerakan tertentu, pendekatan yang terbaik adalah dengan memprediksi kelompok otot yang mana yang paling aktif dan mengabaikan kelompok otot-otot yang lain.
Secara
umum, pemodelan suatu sistem selalu diawali dengan model yang sederhana. Dari
model sederhana ini berangsur-angsur kompleksitasnya ditingkatkan sejalan
dengan pemahaman karakterstik system dan dari pengamatan terhdapa model
sederhana tersebut. Peneliti dapat merancang model yang cukup sederhana untuk
dianalisa sehingga menujukkan fenomena yang diteliti dalam batas-batas kepuasan
tertentu. Dari pengetahuan akan sistem yang dimodelkan sistem sederhana
terseebut kemudian disempurnakan. Makin banyak belajar, makin banyak pula yang
dipahami dari sistem dan lebih detail pula analisis yang dapat dilakukan.
Pemodelan
gerakan tubuh manusia dapat digolongkan berdasarkan pendekatan yang diambil:
Pendekatan teori yang menggunkan basis pengetahuan dalam bidang fisiologi,
mekanika, dan robotika untuk merancang persamaan matematika yang mengepresikan
gerakan tubuh manusia. Selanjutnya gait dapat dipelajari dengan simulasi
menggunakan model tersebut dan hasilnya dibandingkan dengan data asli yang
diukur dari manusia.
Pendengukuran
gait secara langsung untuk mendapatkan model yang representatif menggambarkan
hibungan antar variabel dalam gerakan tubuh manusia.
Kedua pendekatan ini akan bertemu, utamanya bila sebuah studi gerakan tubuh manusia diarahkan pada aplikasi tertentu, misalnya analysa patologi maupun rehabilitasi dari suatu kelumpuhan tertentu.
Kedua pendekatan ini akan bertemu, utamanya bila sebuah studi gerakan tubuh manusia diarahkan pada aplikasi tertentu, misalnya analysa patologi maupun rehabilitasi dari suatu kelumpuhan tertentu.
B. DASAR,
TUJUAN, FUNGSI, ASAS DAN PRINSIF BIOMEKANIKA
1.
Dasar – dasar biomekanika
Biomekanika
ditunjang oleh ilmu – ilmu anatomi, fisologi, dan fisika,maka dengansen dirinya
dasar-dasar atau prinsif dari ketiga bidang ilmu itu menjadi dasar biomekanik.
a. Anatomi
Ilmu yang mempelajari
struktur tubuh manusia dengan bagian-bagiannya, seperti tulang otot, persendian
dan lain sebagainya.
b. Fisiologi
Ilmu yang memelajari
proses, fungsi maupun gejala-gejala dari organ tubuh manusia.
c. Fisika
Dasar-dasar fisika
seperti keseimbangan, gerak, gaya, energi dan sebagainya.
2.
Tujuan biomekanika
Tujuan mempelajari biomekanika dalam penerapan ilmu
olahraga adalah:
a.
Mengetahui
konsep ilmiah dasar yang diaplikasikan dalam bentuk gerak manusia.
b.
Memahami suatu
bentuk/model gerak dasar dalam olahraga sehingga mampu mengembangkannya dengan
baik.
c.
Mampu memahami
perkembangan gerak dasar.
d.
Mampu menerapkan
suatu bentuk yang sesuai dengan karakteristik fisik seseorang dalam
berolahraga, dengan baik dan benar
3.
Fungsi biomekanika
Biomekanika erat kaitanya dengan ilmu keolahragaan
sehingga, biomekanika memiliki fungsi penting bagi guru pendidikan jasmani dan
pelatih olahraga, dalam hal ini fungsi dan kegunaan biomekanika bagi guru
pendidikan jasmani dan pelatih olahraga menurut Arma Abdulah ( 1994 : 202 )
dijelaskan bahwa; (1) pemahaman biomekanika akan menghasilkan peningkatan
pengetahuan tentang kerumitan fungsi anatomis – fisiologi – dan mekanika dari
tubuh manusia dan akan membantu meniadakan kesalahan yang dilakukan guru dalam
proses belajar mengajar keterampilan, sehingga dapat meningkatkan perkembangan
unjuk kerja keterampilan khusus lebih cepat dan sempurna; (2) pengetahuan
biomekanika juga penting bagi atlet karena ia akan menyadari kekeliruan untuk
mencoba meniru gaya atlet lain karena gaya tersebut memberikan keberhasilan
bagi atlet tersebut, sehingga atlet harus mengembangkan gayanya sendiri, sebab
pada umumnya tidak ada dua manusia yang sama dalam karakteristik jasmani,
seperti kekuatan otot, kelentukan, tipe tubuh dan begitupula karakteristik
psikologis. Dengan demikian pada penyampaian yang kedua dapat gigunakan oleh
para pelatih olahraga untuk mengenal karakteristik dan kemampuan atlet,
sehingga memiliki cara untuk mengembangkan kemampuan dan prestasi atlet.
Secara garis besar
fungsi dan kegunaan biomekanika pada guru pendidikan jasmani maupun pelatih
olahraga, yakni;
a.
Memberikan dasar
ilmu pengetahuan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan keterampilan dan
gerak dasar pada olahraga.
b.
Sebagai dasar
untuk memperoleh jawaban tentang masalah dalam unjuk kerja ( Praktek )
olahraga.
c.
Pirinsip serta
asasnya dipakai dalam meberikan assasment dan koreksi terhadap unjuk kerja yang
dilakukan oleh peserta didik / atlet.
d.
Mampu dalam
mengembangkan gerak dasar olahraga yang lebih efisien dan manfaat guna.
4.
Asas dan prinsif biomeknika
Pada asas dan prinsip biomekanika ini, dipelajari
tentang penggolongan gerak manusia. Menurut Broer, penggolongan tugas gerak
manusia terbagia atas;
§ tugas menggantung;
§ tugas mendukung
§ tugas berkaitan dengan gerak tubuh atau objek
§ tugas berkenaan dengan tenaga.
Salah satu nilai dari penggolongan gerak adalah
untuk memahami hubungan antara berbagai aktivitas dalam satu kategori tertentu.
Berikut akan dipaparkan mengenai tugas gerak manusia;
Ø Tugas Menggantung
Menurut
Arma Abdoelah ( 1994 : 203 ) Tugas menggantung memainkan pran yang menonjol
dalam evolusi kehidupan manusia. Kebanyakan tugas menggantung berhubungan
dengan aktivitas dengan beberapa jenis cara bergantung dengan sepotong besi.
Aktifitas menggantung yang umum dijumpai pada senam, aktivitas kesegaran
jasmani, permainan anak yang menggunakan alat bergantung. Karena tubuh biasanya
bergatung bebas gaya tarik bumi bekerja tidak berlawanan dengan aktifitas
bergantung.
Beberapa
asas biomekanik terlibat dalam berbagai macam aktivitas menggantung dengan
berayun. Contoh yang paling mudah dipahami adalah asas pada pendulum ( bandul /
anak lonceng ) serta gerak melingkar. Gerakan pada asas berayun dan menggantung
dapat dijumpai pada aktivitas olahraga senam pada palang tunggal dan palang
sejajar. Pada dasarnya, gerak pendulum atau bandul dikontrol oleh daya tarik
bumi. Bila pendulum berayun, gerak keatas bergantung pada momentum yang
dihimpun pada waktu gerakan kebawah. Gerakan berayun keatas dan selama berayun
keatas mengurangi pengaruh gaya tarik bumi dan diperpanjang pada waktu berayun
kebelakang dan kedepan bawah. Prinsip yang sama juga dapat dilihat melalui
ilustrasi gambar berikut ini;
Ø Tugas Mendukung
Menurut
Arma Abdoelah ( 1994 : 204 ) Gerak tubuh yang berkenaan dengan tugas mendukung
atau menyanggah tubuh dalam atu posisi khusus, pada umumnya diperlukan untuk
tugas gerak yang lain. Posisinya pun bervariasi dari vertical ke horisontal,
dan pada umumnya berkaitan dengan sikap berdiri, berjalan, berlari, duduk,
berlutut, dan sejenisnya. Posisi kepala berada dibawah pada aktivitas senam,
merupakan bentuk aplikatif dari hukum mekanikal.
Keseimbangan
atau stabilitas ( balancing ) digunakan dalam pelaksanaan asas mekanika.
Keseimbangan tubuh dapat dibagi menjadi 3 jenis, yakni; keseimbangan stabil,
keseimbangan labil, keseimbangan normal.
Keseimbangan stabil
terjadi bilamana :
ü Kontak dengan dasar/permukaan pijakan luas;
ü Pusat gravitasi terletak redah dan garis pusat gravitasi
terletak didalam benda;
ü Pusat gravitasinya naik jika diberi gaya;
ü Munculnya gaya pemulih yang menyebabkan kembali ke
posisi semula; (5) Tenaga potensial bertambah.
Keseimbangan
labil terjadi bilamana;
ü pusat gravitasinya turun bilamana diberi gaya;
ü posisi benda
akan mengalami perubahan
ü tenaga potensial berkurang
ü garis pusat gravitasi jatuh diluas garis penyokong,
dan dasar penyokong terlalu kecil.
Keseimbangan
tubuh yang labil terjadi bila mana kita mengangkat salahsatu kaki dalam gerakan
olaharaga atau pada gerakan penguluran. Saat salah satu kaki diangkat maka luas
garis penyokong lebih kecil sehingga akan terjadi keseimbangan yang labil.
Keseimbangan normal terjadi bilamana; pusat grafitasinya tidak berubah apabila diberi gaya; tenaga potensial berubah. Disisi lain keseimbangan tubuh tercapai dan meningkat bila: (1) Letak pusat gravitasi direndahkan, seperti posisi duduk atau berbaring. (2) Peningkatan luas permukaan penyangga, spt posisi tidur, posisi duduk, berjalan dengan telapak kaki. Dan berkurang bila: (1) Menaikkan pusat gravitasi, dgn cara angkat tangan ke atas, menjunjung barang di atas kepala; (2) Mengurangi dasar permukaan penyangga, seperti berjalan menjinjit atau berjalan dengan satu kaki, atau keaadaan pada saat berlari cepat, dengan menggunakan ujung kaki sebagai tumpuan.
Keseimbangan normal terjadi bilamana; pusat grafitasinya tidak berubah apabila diberi gaya; tenaga potensial berubah. Disisi lain keseimbangan tubuh tercapai dan meningkat bila: (1) Letak pusat gravitasi direndahkan, seperti posisi duduk atau berbaring. (2) Peningkatan luas permukaan penyangga, spt posisi tidur, posisi duduk, berjalan dengan telapak kaki. Dan berkurang bila: (1) Menaikkan pusat gravitasi, dgn cara angkat tangan ke atas, menjunjung barang di atas kepala; (2) Mengurangi dasar permukaan penyangga, seperti berjalan menjinjit atau berjalan dengan satu kaki, atau keaadaan pada saat berlari cepat, dengan menggunakan ujung kaki sebagai tumpuan.
Ø Tugas Berkenaan Dengan Gerak Tubuh Atau Objek
Penggolongan
tugas gerak ke-tiga menurut Broer ini berkenaan dengan tenaga yang timbul dalam
tubuh ( syaraf, otot, atau kerangka ) untuk menggerakan tubuh atau bagian tubuh
atau objek di luar tubuh. Tenaga yang diberikan oleh otot bekerja sama dengan
sejumlah pengungkit yang deibentuk oleh persendian tubuh manusia. Asas –asas
yang berhubungan dengan masalah tenaga ini termasuk diantaranya Hukum Gerak
Newton, yang terdiri dari; (1) Hukum inersia; (2) Hukum percepatan; (3) Hukum
aksi sama dengan reaksi. Secara lebih detail mengenai prinsip hukum tersebut
dijelaskan dalam penjelasan berikut;
Hukum
Inersia, Hukum inersia merupakan hukum pertama Newton, menyatakan bahwa sebuah
benda tetap dalam keaadaan diam atau gerak teratur dalam satu garis lurus,
sekiranya tidak dipengaruhi oleh tenaga luar yang cukup untuk mengubah keaadaan
semula. Sedangkan Aristoteles menyatakan bahwa kekuatan konstan diperlukan
untuk menjaga sesuatu tetap bergerak. Hukum NEWTON I (Inertia = kelembaman)
dapat disimpulkan bahwa; (1) benda bersifat mempertahankan keadaan; (2) semua
benda/ obyek akan bergerak bila ada gaya (force) yang mengakibatkan pergerakan.
Hukum Akselerasi, hukum akselerasi merupakan hukim
kedua Newton. Menyatakan bahwa benda digerakan oleh suatu tenaga, momentumnya (
m x a ) adalah proporsional atau sebanding dan satu arah dengan tenaga dan
berbanding terbalik dengan berat ( mass / m ) benda. Sebagai contoh perbedaan
antara jalan dan lari pada dasarnya disebabkan perbedaan jumlah tenaga yang
digunakan oleh otot untuk mendorong tubuh kedepan. Begitu pula, bola golf yang
berhenti diatas rumput dipukul dengan tongkat golf, ia akan bergerak searah
dengan gaya yang diberikan. Semakin besar gaya yang diberikan maka akan semakin
besar akselerasi dan kecepatan nya. Semua gerak adalah hasil dari tenaga atau
gaya tarik / gravitasi atau kedua duanya., dan deselerasi ( perlambatan )
adalah hasil dari gesekan atau gravitas. Jadi kombinasi dari tenaga – tenaga
luar seperti halnya tahanan udara, gravitas, dan gesekan dengan rumput, menghambat
gerak bola golf sehingga menghasilkan deselerasi ( perlambatan ) dan pada
akhirnya berhenti.
Hukum
aksi reaksi, hukum ini merupakan hukum ketiga Newton yang menyatakan setiap ada
aksi maka aka nada reaksi, yang arahnya berlawanan. Contoh yang dapat dilihat
dalam olahraga adalah prinsip pada gerakan renang dan dayung, yakni gerakan
dayungan renang arah belakang, maka akan menyebabkan dorongan yang besarnya
sama kearah depan.
Ø Tugas Berkenaan Dengan Tenaga. Dalam banyak
aktivitas olahraga, tubuh menerima satu tenaga dari satu objek seperti sebuah
bola atau meberhentikan tubuh seperti mendarat dilantai pada senam pada palang
tunggal.
C. KARAKTERISTIK
SERVIS ATAS BOLA VOLI
Menurut
Suharno HP, (1985 : 19), servis adalah sebagai tanda dimulainya permainan dan
sebagai suatu serangan yang pertama kali bagi suatu regu. servis merupakan
sentuhan pertama dengan bola, mula-mula servis ini sebagai pukulan permulaan
kemudian berkembang menjadi senjata yang ampuh untuk menyerang. Servis sebagai
awal dari permainan berkembang menjadi suatu teknik yang dapat digunakan untuk
penyerangan. Berbagai macam cara digunakan agar bola hasil servis itu menjadi
sulit untuk diterima oleh lawan. Cara untuk mempersulit bola servis pada
dasarnya dengan :
1. Kecepatan,
kurve dan belak belok jalannya bola. Untuk memperoleh bola yang bervariasi
ditentukan oleh :
a. Keras
atau pelannya pukulan,
b. Tinggi
atau 21 rendahnya bola hasil pukulan, dan
c. Membuat
bola berputar atau tidak berputar dan melayang;
2. Penempatan
bola diarahkan kepada titik-titik kelemahan lawan, misalnya arah depan,
belakang atau samping.
Servis merupakan salah
satu item dalam bola voli yang sangat urgen karena permainan akan bisa
berlangsung ketika server mampu mensukseskan servisnya kedaerah lawan. Teknik
dasar servis khususnya servis atas terdiri dari rangkaian gerak:
Ø Awalan
Ø Eksekusi
Ø Gerak
lanjutan
D. PERTALIAN
ANTARATEKNIK DASAR SERVIS DAN DENGAN KEMAMPUAN FISIK
1. Sikap awal
Sikap
awal dalam melakukan servis dalam bola voli sangat dipengaruhi oleh posisi
terbaik kaki dan lemparan bola sehingga dapat dengan gampang dijangkau oleh
ayunan tangan pada saat melakukan pukulan.
2. Sikap saat memukul bola
Kualitas
dari servis selain dari posisi awal diatas, juga sangat dipengaruhi oleh
koordinasi mata dan tangan terhadap momentum yang tepat dalam melakukan pukulan
servis. Kemudian kemampuan dalam melakukan servis juga ditentukan oleh
jari-jari tangan, pergelangan tangan, lengan, bahu, dengan power yang
dimilikinya.
3. Sikap dalam gerakan lajutan
Sikap
dalam gerakan lanjutan sangat ditentukan oleh kekuatan otot kaki dalam menjaga
keseimbangan badan yang agak terganggu dengan adanya infect yang terjadi antara
tangan dengan bola.
E. TINJAUAN
ANATOMI SERVIS BOLA VOLI
Kemampuan
mengatur arah gerak bola dan kecepatan bola sehingga sesuai dengan tujuan yang
direncanakan erat hubungannya dengan kualitas persepsidan kualitas otot. Bila
otot berkontraksi ia merupakan sumber gerak bagian badan. Gerak lengan akan
menghasilkan tenaga gerak, tenaga gerak tersebut akan menggerakkan bola apabila
lengan membentur bola.
Dalam
permainan bola voli ada obyekyang dimainkan yaitu bola yang sedang melayang di
udara. Bola digerakkan kesasaran tertentu dengan cara dipukul atau ditolak.
Keterampilan bola voli
merupakangabungan dari sejumlah gerak bagian-bagian bada yang berupa gerakan
fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, dan rotasi. Gerakan ini terjadi karena ada
sumbu gerak yaitu persendian dan ada tenaga penggerak. Otot yang berfungsi
menghasilkan tenaga gerak yaitu otot penggerak utama dan pembantu. Setiap gerakanbagian
anggota badan merupakan hasil kerja sebuah otot atau sejumlah otot.
Otot
merupakan komponen gerak utama dan gerak anggota badan atau seluruh badan
merupakan hasil kontraksi otot. Gerak servis dengan memukul dan menggunakan
tenaga gerak ayunan lengan yang dipindahkan kepada bola dimana sumbu gerak
utamanya pada persendian bahu. Sendi bahu diklasifikasikan sebagai persendian
yang bersumbu tiga arah (triaxial), sehingga lengan dapat melakukan fleksi,
ekstensi, abduksi, aduksi.
Untuk
menghasilkan kekuatan yang besar dalam gerakan servis dibantu oleh fleksi
tegok. Otot-otot padapersendian bahu sebagai penggerak pada system tuas lengan
akan menghasilkan tenaga untuk menggerakkan dan mengubah arah kecepatan bola.
F. SISTEM
ENERGI PERMAINAN BOLA VOLI
Jumlah ATP yang tersedia dalam otot
sangat terbatas, oleh karena itu bila latihan fisik terus dilaksanakan maka
persediaan ATP akan habis. Untuk menjaga kesinambungan kerja otot ATP harus
dibentuk kembali dengan menggunakan sumber energy lain. Pembentukan kembali ATP
dapat dilakukan melalui tiga system energy.
Ketiga
system energy tersebut adalah : (1) system ATP-PC, (2) system asam laktat dan
(3) siste oksigen.
System ATP-PC atau system phosphogen dan
system asam laktat membentuk kembali ATP tanpa menggunakan oksigen yang dikenal
dengan system an-erobik sedangkan system oksigen yaitu membentuk kembali ATP
dengan bantuan oksigen dikenal dengan system aerobic.
a.
An-aerobik
Yaitu proses perubahan
ATP menjadi ADP dan energi tanpa bantuan oksigen. Glikogen yang terdapat dalam
otot terpecah menjadi energi, dan membentuk asam laktat. Dalam proses ini asam
laktat akan memberikan indikasi adanya kelelahan otot secara local, karena kurangnya
jumlah oksigen yang disebabkan oleh kurangnya jumlah suplai darah yang dipompa
dari jantung. Misalnya jika ada gerakan yang sifatnya tiba-tiba (mendadak),
lari jarak dekat (sprint), dan lain sebagainya. Sebab lain adalah karena
pencegahan kebutuhan aliran darah yang mengandung oksigen dengan adanya beban
otot statis. Ataupun karena aliran darah yang tidak cukup mensuplai oksigen dan
glikogen akan melepaskan asam laktat.
b. Aerobic
Yaitu
proses perubahan ATP menjadi ADP dan enegi dengan bantuan oksigen yang cukup.
Asam laktat yang dihasilkan oleh kontraksi otot dioksidasi dengan cepat menjadi
dan dalam kondisi aerobic. Sehingga beban pekerjaan yang tidak terlalu
melelahkan akan dapat berlangsung cukup lama. Di samping itu aliran darah yang
cukup akan mensuplai lemak, karbohidrat dan oksigen ke dalam otot. Akibat dari
kondisi kerja yang terlalu lama akan menyebabkan kadar glikogen dalam darah
akan menurun drastic di bawah norma, dan kebalikannya kadar asam laktat akan
meningkat, dan kalau sudah demikian maka cara terbaik adalah menghentikan
pekerjaan, kemudian istirahat dan makan makanan yang bergizi untuk membentuk
kadar gula dalam darah. 2 COO H 2
G. PROSES
RANGKAIAN GERAK TEKNIK DASAR SERVIS BOLA VOLI
1.
Sikap awal
a. Kaki
dalam posisi melangkah dengan santai
b. Berat
badan terbagi seimbang
c. Bahu
sejajar net
d. Kaki
dari tangan yang tidak memukul berada di depan
e. Gunakan
telapak tangan terbuka
f. Pandangan
ke arah bola
2.
Gerakan memukul bola
a. Pukul
bola di depan bahu lengan yang memukul
b. Pukul
bola tanpa atau dengan sedikit spin
c. Pukul
bola dengan 1 tangan
d. Pukul
bola dekat dengan tubuh
e. Ayunkan
lengan ke belakang dengan sikut ke atas
f. Letakkan
tangan di dekat telinga
g. Pukul
bola dengan tumit telapak tangan terbuka
h. Pertahankan
lengan pada posisi menjangkau sejauh mungkin
i.
Awasi bola pada saat hendak memukul
j.
Pindahkan berat badan ke depan
3.
Sikap akhir
a. Teruskan
pemindahan berat badan ke depan
b. Jatuhkan
lengan dengan perlahan sebagai lanjutan
c. Bergerak
ke lapangan
H. ANALISIS
GERAKAN SERVIS BOLA VOLI
A. SIKAP
AWALAN
Untuk
melakukan servis yang baik, posisi awal pemain yaitu berdiri tegak dengan
tangan memegang bola, setelah itu bagi server yang menggunakan tangan kanan
maka kaki kiri berada didepan sekitar satu langkah, begitupun sebaliknya bagi
server yang menggunakan tangan kiri makakaki kanan yang berada selangkah
didepan. Posisi badan agak ditarik kebelakang.
Dengan
posisi seperti yang digambarkan diatas, maka server berdiri dalam keadaan siap
memukul dengan kekuatan berada di lengan ditambah sumbangan kekuatan dari posisi
kaki dan badan awalnyaditarik kebelakang kemudian ditarik kedepan searah dengan
ayunan tangan.
B. SIKAP
MEMUKUL
Gerakan-gerakan
yang digunakan dalam melakukan servis utamanya pada saat sikap memukul yaitu:
badan ditarik kebelakang, tangan diayunkan dengan siku di bagian atas, mata dan
tangan berkonsentrasi pada bola, telapak tangan dibuka selebar mungkin, memukul
bolatepat berada di depan kepala, pergelangan tangan mengatur arah bola, dan
telapak tangan memukul bola bagian atas.
Dengan gerakan diatas, menggabarkan
bagaimana kekuatan tercipta lewat kaki, badan yang ditarik kedepan dan kekuatan
lengan yang optimal karena diayun. Kekuatan ini kemudian dikombinasikan dengan
akurasi pukulan yang bersumber dari kordinasi mata dan tangan, dan pergelangan
tangan yang mengatur arah bola.
C.
SIKAP AKHIR
Setelah
bola berhasil dipukul, maka server akan segera mengambil posisi akhir.
Perludiperhatikan bahwa infek yang terjadi antara tangan dan bola itu
menimbulkan getaran yang bias saja membuat keseimbangan pemain terganggu dan
akhirnya terjatuh. Untuk menghindari hal yang demikian maka posisi kaki dalam
melakukan servis berada dalam posisi stabil, dan posisi tangan setelah
melakukan pukulan terus bergerak melewati samping dari pemain, itu dikarenakan
ketika tidak lewat dari samping pemain maka dikhawatirkan akan berbenturan
dengan badan pemain yang kemungkinan akan menimbulkan cedera.
2 komentar:
Sangat lengkap pembahasan biomekanika olahraganya gan,,,terima kasih ya,, semoga Dunia Olahraga bisa tambah maju lagi
Terima kasih untuk infonya..mampir jg yuk ke http://elementmtb.com/tips-gowes-jarak-jauh-dan-tidak-mudah-lelah/
Posting Komentar