Biomekanika Olahraga



  
A.    ARTI PENTING BIOMEKANIKA
Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua dari semua cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah nama-nama seperti Archimides (287-212 SM),
Galileo Galilei (1564-1642), dan Issac Newton (1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileo adalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.
Mekanika teknik atau disebut juga denagn mekanika terapan adalah ilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanika terapan mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik.
Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedoteran.
Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dan sedang berkembang secara dinamis. Akan tetapi sebenarnya bidang ilmu sudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan akan siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti dalam bidang ilmu biologi, kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnai perkembangan biomekanika akhir-akhir ini.
-          GERAK DAN GAYA
Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkan interaksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya. Gaya dalam fisika didefinisikan sebagai kuantitas yang dapat menyebabka perubahan dari state dari suate benda sehingga terjadi percepatan pada benda itu.
-          GERAKAN TUBUH MANUSIA
Filosof Yunani Aristoteles (384-322 SM) adalah orang yang pertama kali melakukan studi secara sistematik terhadap gerakan tubuh manusia. Banyak prinsip yang mendeskripsikan aksi dan karakteristik gemometri dari otot. Walaupun penemuan Aristotle untuk menerangkan gerakan banyak mengandung kontradiksi, usaha awal yang telah ia ristis menjado pondasi bagi studi berikutnya seperti Galen (131-201), Galileo (1564-1643), Borelli (1608-1679), Newton (1642-1727), dan Marey (1830-1904). Studi dari para filosof dan ilmuwan tersebut telah mengakibatkan kita bisa membuktikan bahwa gerakan tubuh manusia merupakan konsekuensi dari interkasi anatara otot dan gaya yang diakibatkan oleh lingkungan sekitar tubuh manusia. Seperi yang
ditulis oleh Aristotle bahwa bianatang yang berjalan membuat posisisnya berubah dengan menekan apa yang ada dibawahnya. Pernayataan ini menekankan bahwa dalam studi gerakan harus menekankan pada (Higgins, 1985):
Pengkarateran interaksi fisik anatara hewan (manusia) dan lingkungan sekitar.
Menetukan cara hewan (manusia) mengorganisasikan interkasi fisik tersebut.
Dengan keraqngka seperti ini maka gerakan tubuh system biologis dapat diakui sebagai hasil interaksi system biologis dengan lingkungan sekelilingnya. Beberapa factor berikut turut menentukan interaksi tersebut:
Stuktur dari lingkunngan (bentuk dan stabilitas). Medan dari gaya (arah relatif terhadap gravitasi, kecepatan gerakan). Stuktur dari sistem (susunan tulang, aktifitas otot, sususan segment dari tubuh, ukuran, integrasi motorik yang dibutuhkan untuk mendukung postur). Peranan dari keadaan psikologis (level keatifan, motivasi).Bentuk gerakan yang akan dikerjakan (kerangka dari organisasi dari gerakan). Higgins menyatakan bahwa gerakan adalah bagian yang tak terpisahkan dengan struktur yang mendukungnya dan lingkungan yang mendefinisikannya.

-          GONIOMETRI
Istilah goniometri berasal dari bahasa Yunani, gonia yang berarti sudut dan metros yang mempunyai makna maengukur. Sedangkan geniometer adalah alat untuk mengukur sudut. Gonimetri berhubungan dengan pengukuran sudut yang dibentuk oleh sgement dari organ tubuh manusia yang dihubungkan oleh sendi. Dalam prakteknya pengukuran sudut dari sendi, dilakukan dengan melekatkan gonio meter pada sgement-segment yang diukur sudutnya. Goniometer dapat digunkan untuk mengukur sudut pada suatu posisi tertentu maupun seacra kontinyu dalam melakukan suatu gerakan.

-          PEMODELAN
Dibutuhkan asumsi-asumsi tertentu untuk membuat penyederhanaan dari sebuah sistem yang kompleks sehingga penyelesaian analitis bisa dicapai. Sebuah model yang lengkap memperhitungkan efek-efek dari keseluruhan bagian penyususn sistem secara detail. Akan tetapi model yang lengkap dan detail sulit diwujudkan dan bila dapat akan sulit menghasilkan solusi dari masalah yang akan diselesaikan. Tidak selalu mungkin untuk memodelkan system secara lengkap dan bahkan kadang-kadang tidak perlu untuk menyertakan setial detail dari sistem dalam analisis. Sebagai contoh adalah pada hampir semua gerakan tubuh manusia, banyak kelompok otot (muscle) yang terlibat untuk menggerakkan organ-organ tubuh. Akan tetapi untuk keperluan analisis gaya yang terlibat pada sendi dan otot pada suatu gerakan tertentu, pendekatan yang terbaik adalah dengan memprediksi kelompok otot yang mana yang paling aktif dan mengabaikan kelompok otot-otot yang lain.
Secara umum, pemodelan suatu sistem selalu diawali dengan model yang sederhana. Dari model sederhana ini berangsur-angsur kompleksitasnya ditingkatkan sejalan dengan pemahaman karakterstik system dan dari pengamatan terhdapa model sederhana tersebut. Peneliti dapat merancang model yang cukup sederhana untuk dianalisa sehingga menujukkan fenomena yang diteliti dalam batas-batas kepuasan tertentu. Dari pengetahuan akan sistem yang dimodelkan sistem sederhana terseebut kemudian disempurnakan. Makin banyak belajar, makin banyak pula yang dipahami dari sistem dan lebih detail pula analisis yang dapat dilakukan.
Pemodelan gerakan tubuh manusia dapat digolongkan berdasarkan pendekatan yang diambil: Pendekatan teori yang menggunkan basis pengetahuan dalam bidang fisiologi, mekanika, dan robotika untuk merancang persamaan matematika yang mengepresikan gerakan tubuh manusia. Selanjutnya gait dapat dipelajari dengan simulasi menggunakan model tersebut dan hasilnya dibandingkan dengan data asli yang diukur dari manusia.
Pendengukuran gait secara langsung untuk mendapatkan model yang representatif menggambarkan hibungan antar variabel dalam gerakan tubuh manusia.
Kedua pendekatan ini akan bertemu, utamanya bila sebuah studi gerakan tubuh manusia diarahkan pada aplikasi tertentu, misalnya analysa patologi maupun rehabilitasi dari suatu kelumpuhan tertentu.

B.     DASAR, TUJUAN, FUNGSI, ASAS DAN PRINSIF BIOMEKANIKA
1.      Dasar – dasar biomekanika
Biomekanika ditunjang oleh ilmu – ilmu anatomi, fisologi, dan fisika,maka dengansen dirinya dasar-dasar atau prinsif dari ketiga bidang ilmu itu menjadi dasar biomekanik.
a.       Anatomi
Ilmu yang mempelajari struktur tubuh manusia dengan bagian-bagiannya, seperti tulang otot, persendian dan lain sebagainya.
b.      Fisiologi
Ilmu yang memelajari proses, fungsi maupun gejala-gejala dari organ tubuh manusia.
c.       Fisika
Dasar-dasar fisika seperti keseimbangan, gerak, gaya, energi dan sebagainya.
2.      Tujuan biomekanika
Tujuan mempelajari biomekanika dalam penerapan ilmu olahraga adalah:
a.       Mengetahui konsep ilmiah dasar yang diaplikasikan dalam bentuk gerak manusia.
b.      Memahami suatu bentuk/model gerak dasar dalam olahraga sehingga mampu mengembangkannya dengan baik.
c.       Mampu memahami perkembangan gerak dasar.
d.      Mampu menerapkan suatu bentuk yang sesuai dengan karakteristik fisik seseorang dalam berolahraga, dengan baik dan benar
3.      Fungsi biomekanika
Biomekanika erat kaitanya dengan ilmu keolahragaan sehingga, biomekanika memiliki fungsi penting bagi guru pendidikan jasmani dan pelatih olahraga, dalam hal ini fungsi dan kegunaan biomekanika bagi guru pendidikan jasmani dan pelatih olahraga menurut Arma Abdulah ( 1994 : 202 ) dijelaskan bahwa; (1) pemahaman biomekanika akan menghasilkan peningkatan pengetahuan tentang kerumitan fungsi anatomis – fisiologi – dan mekanika dari tubuh manusia dan akan membantu meniadakan kesalahan yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar keterampilan, sehingga dapat meningkatkan perkembangan unjuk kerja keterampilan khusus lebih cepat dan sempurna; (2) pengetahuan biomekanika juga penting bagi atlet karena ia akan menyadari kekeliruan untuk mencoba meniru gaya atlet lain karena gaya tersebut memberikan keberhasilan bagi atlet tersebut, sehingga atlet harus mengembangkan gayanya sendiri, sebab pada umumnya tidak ada dua manusia yang sama dalam karakteristik jasmani, seperti kekuatan otot, kelentukan, tipe tubuh dan begitupula karakteristik psikologis. Dengan demikian pada penyampaian yang kedua dapat gigunakan oleh para pelatih olahraga untuk mengenal karakteristik dan kemampuan atlet, sehingga memiliki cara untuk mengembangkan kemampuan dan prestasi atlet.
Secara garis besar fungsi dan kegunaan biomekanika pada guru pendidikan jasmani maupun pelatih olahraga, yakni;
a.       Memberikan dasar ilmu pengetahuan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan keterampilan dan gerak dasar pada olahraga.
b.      Sebagai dasar untuk memperoleh jawaban tentang masalah dalam unjuk kerja ( Praktek ) olahraga.
c.       Pirinsip serta asasnya dipakai dalam meberikan assasment dan koreksi terhadap unjuk kerja yang dilakukan oleh peserta didik / atlet.
d.      Mampu dalam mengembangkan gerak dasar olahraga yang lebih efisien dan manfaat guna.

4.      Asas dan prinsif biomeknika
Pada asas dan prinsip biomekanika ini, dipelajari tentang penggolongan gerak manusia. Menurut Broer, penggolongan tugas gerak manusia terbagia atas;
§  tugas menggantung;
§  tugas mendukung
§  tugas berkaitan dengan gerak tubuh atau objek
§  tugas berkenaan dengan tenaga.
Salah satu nilai dari penggolongan gerak adalah untuk memahami hubungan antara berbagai aktivitas dalam satu kategori tertentu. Berikut akan dipaparkan mengenai tugas gerak manusia;
Ø  Tugas Menggantung
Menurut Arma Abdoelah ( 1994 : 203 ) Tugas menggantung memainkan pran yang menonjol dalam evolusi kehidupan manusia. Kebanyakan tugas menggantung berhubungan dengan aktivitas dengan beberapa jenis cara bergantung dengan sepotong besi. Aktifitas menggantung yang umum dijumpai pada senam, aktivitas kesegaran jasmani, permainan anak yang menggunakan alat bergantung. Karena tubuh biasanya bergatung bebas gaya tarik bumi bekerja tidak berlawanan dengan aktifitas bergantung.
Beberapa asas biomekanik terlibat dalam berbagai macam aktivitas menggantung dengan berayun. Contoh yang paling mudah dipahami adalah asas pada pendulum ( bandul / anak lonceng ) serta gerak melingkar. Gerakan pada asas berayun dan menggantung dapat dijumpai pada aktivitas olahraga senam pada palang tunggal dan palang sejajar. Pada dasarnya, gerak pendulum atau bandul dikontrol oleh daya tarik bumi. Bila pendulum berayun, gerak keatas bergantung pada momentum yang dihimpun pada waktu gerakan kebawah. Gerakan berayun keatas dan selama berayun keatas mengurangi pengaruh gaya tarik bumi dan diperpanjang pada waktu berayun kebelakang dan kedepan bawah. Prinsip yang sama juga dapat dilihat melalui ilustrasi gambar berikut ini;

Ø  Tugas Mendukung
Menurut Arma Abdoelah ( 1994 : 204 ) Gerak tubuh yang berkenaan dengan tugas mendukung atau menyanggah tubuh dalam atu posisi khusus, pada umumnya diperlukan untuk tugas gerak yang lain. Posisinya pun bervariasi dari vertical ke horisontal, dan pada umumnya berkaitan dengan sikap berdiri, berjalan, berlari, duduk, berlutut, dan sejenisnya. Posisi kepala berada dibawah pada aktivitas senam, merupakan bentuk aplikatif dari hukum mekanikal.
Keseimbangan atau stabilitas ( balancing ) digunakan dalam pelaksanaan asas mekanika. Keseimbangan tubuh dapat dibagi menjadi 3 jenis, yakni; keseimbangan stabil, keseimbangan labil, keseimbangan normal.
Keseimbangan stabil terjadi bilamana :
ü  Kontak dengan dasar/permukaan pijakan luas;
ü  Pusat gravitasi terletak redah dan garis pusat gravitasi terletak didalam benda;
ü  Pusat gravitasinya naik jika diberi gaya;
ü  Munculnya gaya pemulih yang menyebabkan kembali ke posisi semula; (5) Tenaga potensial bertambah.

Keseimbangan labil terjadi bilamana;
ü  pusat gravitasinya turun bilamana diberi gaya;
ü   posisi benda akan mengalami perubahan
ü  tenaga potensial berkurang
ü  garis pusat gravitasi jatuh diluas garis penyokong, dan dasar penyokong terlalu kecil.
Keseimbangan tubuh yang labil terjadi bila mana kita mengangkat salahsatu kaki dalam gerakan olaharaga atau pada gerakan penguluran. Saat salah satu kaki diangkat maka luas garis penyokong lebih kecil sehingga akan terjadi keseimbangan yang labil.
Keseimbangan normal terjadi bilamana; pusat grafitasinya tidak berubah apabila diberi gaya; tenaga potensial berubah. Disisi lain keseimbangan tubuh tercapai dan meningkat bila: (1) Letak pusat gravitasi direndahkan, seperti posisi duduk atau berbaring. (2) Peningkatan luas permukaan penyangga, spt posisi tidur, posisi duduk, berjalan dengan telapak kaki. Dan berkurang bila: (1) Menaikkan pusat gravitasi, dgn cara angkat tangan ke atas, menjunjung barang di atas kepala; (2) Mengurangi dasar permukaan penyangga, seperti berjalan menjinjit atau berjalan dengan satu kaki, atau keaadaan pada saat berlari cepat, dengan menggunakan ujung kaki sebagai tumpuan.
Ø  Tugas Berkenaan Dengan Gerak Tubuh Atau Objek
Penggolongan tugas gerak ke-tiga menurut Broer ini berkenaan dengan tenaga yang timbul dalam tubuh ( syaraf, otot, atau kerangka ) untuk menggerakan tubuh atau bagian tubuh atau objek di luar tubuh. Tenaga yang diberikan oleh otot bekerja sama dengan sejumlah pengungkit yang deibentuk oleh persendian tubuh manusia. Asas –asas yang berhubungan dengan masalah tenaga ini termasuk diantaranya Hukum Gerak Newton, yang terdiri dari; (1) Hukum inersia; (2) Hukum percepatan; (3) Hukum aksi sama dengan reaksi. Secara lebih detail mengenai prinsip hukum tersebut dijelaskan dalam penjelasan berikut;
Hukum Inersia, Hukum inersia merupakan hukum pertama Newton, menyatakan bahwa sebuah benda tetap dalam keaadaan diam atau gerak teratur dalam satu garis lurus, sekiranya tidak dipengaruhi oleh tenaga luar yang cukup untuk mengubah keaadaan semula. Sedangkan Aristoteles menyatakan bahwa kekuatan konstan diperlukan untuk menjaga sesuatu tetap bergerak. Hukum NEWTON I (Inertia = kelembaman) dapat disimpulkan bahwa; (1) benda bersifat mempertahankan keadaan; (2) semua benda/ obyek akan bergerak bila ada gaya (force) yang mengakibatkan pergerakan.
Hukum Akselerasi, hukum akselerasi merupakan hukim kedua Newton. Menyatakan bahwa benda digerakan oleh suatu tenaga, momentumnya ( m x a ) adalah proporsional atau sebanding dan satu arah dengan tenaga dan berbanding terbalik dengan berat ( mass / m ) benda. Sebagai contoh perbedaan antara jalan dan lari pada dasarnya disebabkan perbedaan jumlah tenaga yang digunakan oleh otot untuk mendorong tubuh kedepan. Begitu pula, bola golf yang berhenti diatas rumput dipukul dengan tongkat golf, ia akan bergerak searah dengan gaya yang diberikan. Semakin besar gaya yang diberikan maka akan semakin besar akselerasi dan kecepatan nya. Semua gerak adalah hasil dari tenaga atau gaya tarik / gravitasi atau kedua duanya., dan deselerasi ( perlambatan ) adalah hasil dari gesekan atau gravitas. Jadi kombinasi dari tenaga – tenaga luar seperti halnya tahanan udara, gravitas, dan gesekan dengan rumput, menghambat gerak bola golf sehingga menghasilkan deselerasi ( perlambatan ) dan pada akhirnya berhenti.
Hukum aksi reaksi, hukum ini merupakan hukum ketiga Newton yang menyatakan setiap ada aksi maka aka nada reaksi, yang arahnya berlawanan. Contoh yang dapat dilihat dalam olahraga adalah prinsip pada gerakan renang dan dayung, yakni gerakan dayungan renang arah belakang, maka akan menyebabkan dorongan yang besarnya sama kearah depan.
Ø Tugas Berkenaan Dengan Tenaga. Dalam banyak aktivitas olahraga, tubuh menerima satu tenaga dari satu objek seperti sebuah bola atau meberhentikan tubuh seperti mendarat dilantai pada senam pada palang tunggal.

C.     KARAKTERISTIK SERVIS ATAS BOLA VOLI
Menurut Suharno HP, (1985 : 19), servis adalah sebagai tanda dimulainya permainan dan sebagai suatu serangan yang pertama kali bagi suatu regu. servis merupakan sentuhan pertama dengan bola, mula-mula servis ini sebagai pukulan permulaan kemudian berkembang menjadi senjata yang ampuh untuk menyerang. Servis sebagai awal dari permainan berkembang menjadi suatu teknik yang dapat digunakan untuk penyerangan. Berbagai macam cara digunakan agar bola hasil servis itu menjadi sulit untuk diterima oleh lawan. Cara untuk mempersulit bola servis pada dasarnya dengan :
1.      Kecepatan, kurve dan belak belok jalannya bola. Untuk memperoleh bola yang bervariasi ditentukan oleh :
a.       Keras atau pelannya pukulan,
b.      Tinggi atau 21 rendahnya bola hasil pukulan, dan
c.       Membuat bola berputar atau tidak berputar dan melayang;
2.      Penempatan bola diarahkan kepada titik-titik kelemahan lawan, misalnya arah depan, belakang atau samping.
Servis merupakan salah satu item dalam bola voli yang sangat urgen karena permainan akan bisa berlangsung ketika server mampu mensukseskan servisnya kedaerah lawan. Teknik dasar servis khususnya servis atas terdiri dari rangkaian gerak:
Ø  Awalan
Ø  Eksekusi
Ø  Gerak lanjutan

D.    PERTALIAN ANTARATEKNIK DASAR SERVIS DAN DENGAN KEMAMPUAN FISIK
1.      Sikap awal
Sikap awal dalam melakukan servis dalam bola voli sangat dipengaruhi oleh posisi terbaik kaki dan lemparan bola sehingga dapat dengan gampang dijangkau oleh ayunan tangan pada saat melakukan pukulan.
2.      Sikap saat memukul bola
Kualitas dari servis selain dari posisi awal diatas, juga sangat dipengaruhi oleh koordinasi mata dan tangan terhadap momentum yang tepat dalam melakukan pukulan servis. Kemudian kemampuan dalam melakukan servis juga ditentukan oleh jari-jari tangan, pergelangan tangan, lengan, bahu, dengan power yang dimilikinya.
3.      Sikap dalam gerakan lajutan
Sikap dalam gerakan lanjutan sangat ditentukan oleh kekuatan otot kaki dalam menjaga keseimbangan badan yang agak terganggu dengan adanya infect yang terjadi antara tangan dengan bola.
E.     TINJAUAN ANATOMI SERVIS BOLA VOLI
Kemampuan mengatur arah gerak bola dan kecepatan bola sehingga sesuai dengan tujuan yang direncanakan erat hubungannya dengan kualitas persepsidan kualitas otot. Bila otot berkontraksi ia merupakan sumber gerak bagian badan. Gerak lengan akan menghasilkan tenaga gerak, tenaga gerak tersebut akan menggerakkan bola apabila lengan membentur bola.

Dalam permainan bola voli ada obyekyang dimainkan yaitu bola yang sedang melayang di udara. Bola digerakkan kesasaran tertentu dengan cara dipukul atau ditolak.
Keterampilan bola voli merupakangabungan dari sejumlah gerak bagian-bagian bada yang berupa gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, dan rotasi. Gerakan ini terjadi karena ada sumbu gerak yaitu persendian dan ada tenaga penggerak. Otot yang berfungsi menghasilkan tenaga gerak yaitu otot penggerak utama dan pembantu. Setiap gerakanbagian anggota badan merupakan hasil kerja sebuah otot atau sejumlah otot.
Otot merupakan komponen gerak utama dan gerak anggota badan atau seluruh badan merupakan hasil kontraksi otot. Gerak servis dengan memukul dan menggunakan tenaga gerak ayunan lengan yang dipindahkan kepada bola dimana sumbu gerak utamanya pada persendian bahu. Sendi bahu diklasifikasikan sebagai persendian yang bersumbu tiga arah (triaxial), sehingga lengan dapat melakukan fleksi, ekstensi, abduksi, aduksi.
Untuk menghasilkan kekuatan yang besar dalam gerakan servis dibantu oleh fleksi tegok. Otot-otot padapersendian bahu sebagai penggerak pada system tuas lengan akan menghasilkan tenaga untuk menggerakkan dan mengubah arah kecepatan bola.

F.      SISTEM ENERGI PERMAINAN BOLA VOLI
Jumlah ATP yang tersedia dalam otot sangat terbatas, oleh karena itu bila latihan fisik terus dilaksanakan maka persediaan ATP akan habis. Untuk menjaga kesinambungan kerja otot ATP harus dibentuk kembali dengan menggunakan sumber energy lain. Pembentukan kembali ATP dapat dilakukan melalui tiga system energy.
      Ketiga system energy tersebut adalah : (1) system ATP-PC, (2) system asam laktat dan (3) siste oksigen.
System ATP-PC atau system phosphogen dan system asam laktat membentuk kembali ATP tanpa menggunakan oksigen yang dikenal dengan system an-erobik sedangkan system oksigen yaitu membentuk kembali ATP dengan bantuan oksigen dikenal dengan system aerobic.
a.       An-aerobik
Yaitu proses perubahan ATP menjadi ADP dan energi tanpa bantuan oksigen. Glikogen yang terdapat dalam otot terpecah menjadi energi, dan membentuk asam laktat. Dalam proses ini asam laktat akan memberikan indikasi adanya kelelahan otot secara local, karena kurangnya jumlah oksigen yang disebabkan oleh kurangnya jumlah suplai darah yang dipompa dari jantung. Misalnya jika ada gerakan yang sifatnya tiba-tiba (mendadak), lari jarak dekat (sprint), dan lain sebagainya. Sebab lain adalah karena pencegahan kebutuhan aliran darah yang mengandung oksigen dengan adanya beban otot statis. Ataupun karena aliran darah yang tidak cukup mensuplai oksigen dan glikogen akan melepaskan asam laktat.     
b.      Aerobic
Yaitu proses perubahan ATP menjadi ADP dan enegi dengan bantuan oksigen yang cukup. Asam laktat yang dihasilkan oleh kontraksi otot dioksidasi dengan cepat menjadi dan dalam kondisi aerobic. Sehingga beban pekerjaan yang tidak terlalu melelahkan akan dapat berlangsung cukup lama. Di samping itu aliran darah yang cukup akan mensuplai lemak, karbohidrat dan oksigen ke dalam otot. Akibat dari kondisi kerja yang terlalu lama akan menyebabkan kadar glikogen dalam darah akan menurun drastic di bawah norma, dan kebalikannya kadar asam laktat akan meningkat, dan kalau sudah demikian maka cara terbaik adalah menghentikan pekerjaan, kemudian istirahat dan makan makanan yang bergizi untuk membentuk kadar gula dalam darah. 2 COO H 2

G.    PROSES RANGKAIAN GERAK TEKNIK DASAR SERVIS BOLA VOLI
1.      Sikap awal
a.       Kaki dalam posisi melangkah dengan santai
b.      Berat badan terbagi seimbang
c.       Bahu sejajar net
d.      Kaki dari tangan yang tidak memukul berada di depan
e.       Gunakan telapak tangan terbuka
f.       Pandangan ke arah bola
2.      Gerakan memukul bola
a.       Pukul bola di depan bahu lengan yang memukul
b.      Pukul bola tanpa atau dengan sedikit spin
c.       Pukul bola dengan 1 tangan
d.      Pukul bola dekat dengan tubuh
e.       Ayunkan lengan ke belakang dengan sikut ke atas
f.       Letakkan tangan di dekat telinga
g.      Pukul bola dengan tumit telapak tangan terbuka
h.      Pertahankan lengan pada posisi menjangkau sejauh mungkin
i.        Awasi bola pada saat hendak memukul
j.        Pindahkan berat badan ke depan
3.      Sikap akhir
a.       Teruskan pemindahan berat badan ke depan
b.      Jatuhkan lengan dengan perlahan sebagai lanjutan
c.       Bergerak ke lapangan

H.    ANALISIS GERAKAN SERVIS BOLA VOLI
A.    SIKAP AWALAN
Untuk melakukan servis yang baik, posisi awal pemain yaitu berdiri tegak dengan tangan memegang bola, setelah itu bagi server yang menggunakan tangan kanan maka kaki kiri berada didepan sekitar satu langkah, begitupun sebaliknya bagi server yang menggunakan tangan kiri makakaki kanan yang berada selangkah didepan. Posisi badan agak ditarik kebelakang.
Dengan posisi seperti yang digambarkan diatas, maka server berdiri dalam keadaan siap memukul dengan kekuatan berada di lengan ditambah sumbangan kekuatan dari posisi kaki dan badan awalnyaditarik kebelakang kemudian ditarik kedepan searah dengan ayunan tangan.

B.     SIKAP MEMUKUL
Gerakan-gerakan yang digunakan dalam melakukan servis utamanya pada saat sikap memukul yaitu: badan ditarik kebelakang, tangan diayunkan dengan siku di bagian atas, mata dan tangan berkonsentrasi pada bola, telapak tangan dibuka selebar mungkin, memukul bolatepat berada di depan kepala, pergelangan tangan mengatur arah bola, dan telapak tangan memukul bola bagian atas.
            Dengan gerakan diatas, menggabarkan bagaimana kekuatan tercipta lewat kaki, badan yang ditarik kedepan dan kekuatan lengan yang optimal karena diayun. Kekuatan ini kemudian dikombinasikan dengan akurasi pukulan yang bersumber dari kordinasi mata dan tangan, dan pergelangan tangan yang mengatur arah bola.

C.     SIKAP AKHIR
Setelah bola berhasil dipukul, maka server akan segera mengambil posisi akhir. Perludiperhatikan bahwa infek yang terjadi antara tangan dan bola itu menimbulkan getaran yang bias saja membuat keseimbangan pemain terganggu dan akhirnya terjatuh. Untuk menghindari hal yang demikian maka posisi kaki dalam melakukan servis berada dalam posisi stabil, dan posisi tangan setelah melakukan pukulan terus bergerak melewati samping dari pemain, itu dikarenakan ketika tidak lewat dari samping pemain maka dikhawatirkan akan berbenturan dengan badan pemain yang kemungkinan akan menimbulkan cedera.

SHARE ON:

Hello guys, I'm Badrun nur, a new blogger from Polman West Sulawesi but stay in Makassar South Sulawesi.

    Blogger Comment

2 komentar:

Haikal mengatakan...

Sangat lengkap pembahasan biomekanika olahraganya gan,,,terima kasih ya,, semoga Dunia Olahraga bisa tambah maju lagi

Unknown mengatakan...

Terima kasih untuk infonya..mampir jg yuk ke http://elementmtb.com/tips-gowes-jarak-jauh-dan-tidak-mudah-lelah/